JAKARTA - Pada Jumat ini, 7 Juli, pabrikan otomotif terbesar dunia Toyota mengumumkan tidak menemukan kesalahan baru dalam proses sertifikasi mobil mereka selain yang sudah dilaporkan bulan lalu. Hal ini disampaikan perusahaan tersebut dalam rilis Toyota Global hari ini.
“Toyota kini telah menyelesaikan penyelidikan proses sertifikasi untuk semua model domestik selama 10 tahun terakhir. Dari hasil investigasi mengonfirmasi bahwa tidak ada kasus baru yang teridentifikasi. Hari ini kami telah melaporkan hal ini ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT),” tulis keterangan Toyota.
Sebelumnya diketahui pada bulan Juni, Toyota bersama empat produsen kendaraan lainnya mengakui telah menyerahkan data yang cacat atau dimanipulasi saat mengajukan sertifikasi kendaraan. Penyelidikan ini dilakukan setelah Kementerian Transportasi Jepang memerintahkan pemeriksaan praktik sertifikasi di seluruh industri otomotif menyusul skandal tes keselamatan di unit mobil kompak Daihatsu, anak perusahaan Toyota.
SEE ALSO:
Toyota menegaskan komitmen mereka untuk terus mengambil tindakan sesuai arahan Kementerian Transportasi. Penyelidikan ini memakan waktu lebih lama karena Toyota membutuhkan waktu tambahan untuk menyelidiki masalah terkait emisi kendaraan dan efisiensi bahan bakar selama proses sertifikasi.
Akibat skandal Daihatsu, dilansir dari Reuters, 7 Juli, dukungan pemegang saham untuk Ketua Toyota Akio Toyoda turun ke rekor terendah 72 persen pada rapat umum tahunan perusahaan. Hal ini terjadi setelah dua penasihat proxy merekomendasikan suara menentang pemilihan ulang Toyoda karena masalah tata kelola perusahaan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)