JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku belum ada komunikasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta yang mengusulkan dirinya maju Pilkada DKI Jakarta.
"Oh, belum, belum," kata Heru di Palmerah, Jakarta Barat, Rabu, 3 Juli.
Saat ini, Kepala Sekretariat Presiden itu belum menunjukkan ketertarikannya untuk maju sebagai calon kepala daerah di Pilgub DKI Jakarta tahun ini.
Heru sebelumnya menyebut dirinya hanya seorang pegawai negeri yang menjalani tata pemerintahan. Kepala Sekretariat Presiden itu menyebut dirinya belum memiliki jam terbang di ranah politik.
"Saya kan ASN. Tidak pengalaman di bidang politik. Bagaimana?" ungkap Heru ditemui di Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli.
Heru mengatakan Demokrat DKI Jakarta belum membangun komunikasi terkait namanya diusulkan dalam pilkada Jakarta tahun ini. Lagipula, ia merasa banyak kandidat cagub-cawagub Jakarta yang lebih mumpuni.
"Ya, ke depan banyak-banyak tantangan. Kan calon-calonnya bagus-bagus, ya," tutur Heru.
SEE ALSO:
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menilai Heru Budi pantas maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Sebab, Heru dinilai fokus menjalankan tugasnya memimpin Jakarta.
Menurut Mujiyono, pemimpin Jakarta ke depan selayaknya tidak lagi diisi oleh orang yang ingin menjadikan jabatan gubernur sebagai batu loncatan untuk maju menjadi calon presiden (capres).
"Kalau ditanya yang fokus siapa itu yang kelihatan sekarang adalah Pj Gubernur Heru," ucap Mujiyono.
Nama Heru sebelumnya juga masuk dalam radar calon Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta menilai Heru menjadi salah satu sosok yang cocok berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilgub DKI.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)