JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan peningkatan kemiskinan dan ketimpangan sosial merupakan dampak yang akan segera terasa sebagai akibat dari pandemi COVID-19.

"Dampak yang akan segera terlihat adalah meningkatnya kemiskinan dan ketimpangan. Itu yang paling segera terlihat," kata Wapres saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) V Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) secara virtual dari Jakarta, dilansir Antara, Sabtu, 23 Januari.

Menurut Ma'ruf, pandemi COVID-19 memang berdampak besar, tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga di sektor sosial dan perekonomian.

"Seperti kita ketahui bersama, Indonesia saat ini tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19. Pandemi ini tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan, namun juga berdampak terhadap masalah sosial dan perekonomian," katanya.

Pemerintah juga telah mengupayakan penanganan dampak pandemi melalui Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Namun, menurut Ma'ruf, pemulihan tersebut tidak dapat selesai dalam waktu yang singkat. Terlebih lagi sebelum pandemi melanda, kata dia, kegiatan ekonomi syariah juga masih tertinggal dan mengalami kesenjangan cukup besar.

"Walaupun pemerintah secara konsisten melakukan serangkaian kebijakan dalam rangka penanganan dampak pandemi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa proses pemulihan akan membutuhkan waktu yang panjang," katanya.

Oleh karena itu, Wapres berharap seluruh pihak, yang terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan ekonomi.

"Kegiatan ekonomi harus kita tumbuhkan dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Dengan demikian, pada gilirannya dapat mengurangi lebarnya kesenjangan di negara kita," ujarnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)