Wapres Restui Mensos Risma Reaktivasi 49 Balai yang Terbengkalai
Menteri Sosial Tri Rismaharani (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyetujui ide Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharani untuk reaktivasi alias mengaktifkan 49 balai milik Kementerian Sosial. Balai yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia selama ini tidak dimanfaatkan dan terbengkalai. 

Hal ini disampaikan Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi yang ikut dalam pertemuan antara Mensos Risma dan Wapres Ma'ruf. Dalam kesempatan tersebut Mensos Risma menyampaikan rencana reaktivasi. 

"Ada gagasan dari Bu Risma, yang kemudian disetujui oleh Pak Wapres, yaitu mengenai optimalisasi dan reformasi pengelolaan balai yang selama ini banyak idle (tidak digunakan)," kata Masduki dilansir Antara, Selasa, 5 Januari. 

Wapres, lanjut Masduki, menyetujui gagasan tentang pemanfaatan kembali balai rehabilitasi untuk tempat pemberdayaan masyarakat fakir dan terlantar.

BACA JUGA:


Selama ini, sebagian besar balai rehabilitasi milik Kemensos tidak terpakai dan Risma memiliki inisiatif untuk menjadikan balai sebagai tempat penampungan bagi pengemis dan tuna wisma.

Balai rehabilitasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan agar masyarakat kelompok rentan yang terlantar dapat memiliki bekal untuk hidup layak.

"Jadi makanya, kalau sekarang Bu Risma ketemu pemulung di Jakarta itu dalam kepentingan itu sebenarnya. Jadi programnya tidak hanya bansos (tunai) tetapi juga pemberdayaan," jelas Masduki.

Sebagai daerah percontohan, Risma menyampaikan kepada Wapres Ma’ruf akan memanfaatkan balai rehabilitasi di DKI Jakarta dan Bekasi terlebih dahulu.

Nantinya, Kemensos akan menyediakan pendamping bagi pemulung dan pengemis agar mendapatkan keterampilan, seperti membuat kue dan memanfaatkan sampah menjadi kerajinan layak jual.

"Nanti akan ada timnya, mereka dibawa ke balai milik Kemensos lantas nanti diolah sampah itu. Jadi di situlah para pemulung itu dilatih untuk keterampilan-keterampilan seperti itu," ujarnya.

Terkait