Korban Percobaan Penculikan di Cakung Alami Trauma, Berangkat Sekolah Minta Diantar Orang Tua
Korban bocah kelas 5 SD berhasul melarikan diri dari penculik/ Foto: IST

JAKARTA - Seorang bocah siswa sekolah dasar negeri (SDN) korban percobaan penculikan berinisial B masih mengalami trauma akibat kejadian yang menimpanya. Bahkan korban juga tidak berani menceritakan kejadian itu kepada ibunya.

Menurut ibu korban, dirinya mengetahui bahwa putranya hendak diculik dari pihak sekolah. Orangtua korban kemudian mendatangi tempat sekolah korban.

"Saya di rumah, dia lagi berangkat sekolah. Engga cerita dia, tahunya dari gurunya. Iya, saya dipanggil guru," kata ibu korban berinisial M, Jumat, 3 Februari.

Biasanya korban B setiap pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda. Namun saat kejadian, korban berjalan kaki.

"Anak saya kelas 3 SD, biasanya naik sepeda ke sekolah," katanya.

Dampak kejadian percobaan penculikan itu, korban alami trauma. Dia takut ketika tidur dan pergi sendiri kemanapun.

"Setelah kejadian itu dia diantar. Setelah kejadian, anak saya jadi takut pergi - pergi," ujarnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)