JAKARTA - Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengatakan sebanyak 1,5 juta dokter dan perawat akan menjadi prioritas penerima vaksin COVID-19 setelah rampung produksinya. Menurutnya, mereka masuk ke dalam skala prioritas karena nantinya akan menjadi kekuatan untuk melakukan vaksin massal COVID-19 kepada masyarakat Indonesia. 

"1,5 juta ini harus dipastikan untuk mendapatkan vaksin duluan. Beliau-beliau harus disuntik duluan karena menjadi garda terdepan," kata Erick dalam konferensi pers secara daring, Kamis, 3 September.

"Beliau-beliau ini para pahlawan. Karena itu kalau memang nanti bahan baku vaksin sudah bisa diproduksi ini yang akan kami masukkan ke dalam skala prioritas," imbuhnya.

Adapun angka tersebut diperoleh oleh Komite Penanganan COVID-19 dan PEN setelah mereka berdiskusi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 

Dalam diskusi tersebut, Erick mengatakan pihaknya ingin melakukan pemetaan terhadap dokter dan perawat yang akan membantu melaksanakan vaksinasi terhadap masyarakat.

Lebih lanjut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengatakan juga mengatakan pihaknya akan menggunakan kriteria yang ketat bagi dokter dan perawat. Sebab, dokter di Indonesia punya berbagai spesialisasi. 

"Nah, ini yang kita minta IDI supaya jangan salah mengkonsolidasikan data, termasuk juga perawat," ujarnya.

Sedangkan terkait ketersediaan vaksin COVID-19, Erick mengaku dirinya ingin agar pengadaannya bisa dipercepat pada Desember mendatang meski rencana pemberian vaksin baru diberikan pada Januari 2021. Menurut dia, jika pengadaan vaksin COVID-19 bisa segera dilakukan lebih cepat dari rencana awal maka akan jauh lebih baik. 

"Untuk imunisasi atau vaksinasi akan kita lakukan insyaallah di awal tahun depan, kalau bisa lebih cepat bulan Desember, alhamdulillah," ungkapnya.

"Imunisasi massal atau vaksinasi massal di awal tahun yang kita usahakan juga lebih cepat lagi, kalau bisa," pungkasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)