JAKARTA - Musim kedua drama produksi Shondaland, Bridgerton bakal segera hadir di Netflix. Penggemar queer berharap, serial ini lebih banyak menghadirkan hubungan sesama jenis.
Drama ini dengan cepat menjadi hit ketika musim pertamanya dirilis pada 25 Desember 2020. Bridgerton, berlatar tahun 1813, berpusat pada Daphne Bridgerton (Phoebe Dynevor) dan upayanya untuk menemukan seorang suami.
Saat prospek pernikahannya mulai memudar, dia dan Duke of Hastings, Simon Bassett (René-Jean Page) mulai menjalin hubungan palsu dalam upaya untuk memicu minat pelamar lainnya.
Serial ini mendapat pujian kritis saat dirilis. Banyak yang memuji Bridgerton untuk alur cerita yang terinspirasi Jane Austen.
SEE ALSO:
Serial yang diproduksi Shonda Rhimes ini dengan cepat dituduh mengampanyekan seksualitas queer setelah menyoroti adegan seks sesama jenis dalam trailernya.
Cuplikan teaser awal menunjukkan pasangan gay yang sedang berhubungan seks, membuat penggemar berpikir bahwa alur cerita LGBT + akan ditampilkan secara menonjol dalam acara tersebut.
Namun, beberapa penggemar queer menyatakan kekecewaannya karena kurangnya alur cerita LGBT +. Alasannya, karakter Benedict Bridgerton, yang diperankan oleh Luke Thomas, mengakhiri musim dalam hubungan straight.
Saat musim kedua acara tersebut diumumkan, banyak pemirsa queer menggunakan Twitter untuk menyuarakan kekecewaan mereka atas kurangnya konten sesama jenis di musim pertama.
Mereka mendesak acara tersebut untuk memasukkan lebih banyak alur cerita LGBT + di masa mendatang.
I want more gays front and center season two, and less suffering for Marina!
— prim’s goat (@Devonwhpfan) January 21, 2021
Watching Bridgerton and if the gayest thing to happen in this is “thank u, next” being played by an orchestra, I’ll be very disappointed. These straights are out of hand.
— Cole Fevold (@fevold) January 21, 2021i was told bridgerton is gay so wheres the gay 🤔
— shannon (@sonyhateclub) January 21, 2021
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)