JAKARTA - Pembebasan bersyarat Mark Chapman ditolak lagi untuk ke sekian kalinya pada 19 Agustus menurut Press Association pada Selasa, 22 September. Dalam sidang tersebut, ternyata Chapman menyebut Yoko Ono dalam pernyataannya.

Ia meminta maaf kepada Yoko Ono, istri Lennon. “Saya tidak punya alasan apapun. Ini hanya untuk rasa kemenangan pribadi. Saya pikir ini kejahatan terburuk yang dilakukan kepada seseorang yang tidak bersalah,” katanya dalam putusan tersebut dilansir dari NME pada hari yang sama.

Ia juga mengatakan ia membunuh pentolan The Beatles itu bukan karena karakternya atau sesuatu yang buruk. “Ia adalah ikon. Ia adalah seseorang yang berbicara mengenai apa yang kita bicarakan sekarang,”

Dalam sidang tersebut, ia juga meminta maaf kepada Ono. “Ini adalah tindakan yang egois. Saya meminta maaf untuk rasa sakit yang saya buat kepadanya (Yoko Ono). Saya memikirkannya setiap saat,”

Bahkan Mark Chapman menyatakan ia layak menerima hukuman mati meskipun hukuman tersebut telah dihapus pada 2007.

“Jika hukuman dan Anda memilih untuk membiarkan saya di sini (penjara) seumur hidup saya, saya tidak memiliki keluhan apapun,”

Saat melakukan tindakan kriminal tersebut, Mark Chapman berumur 25 tahun tetapi ia sudah menikah dengan seorang wanita yang tinggal di dekat area tempat ia dipenjara.

Diketahui, Mark Chapman menembak John Lennon sebanyak empat kali di luar apartemen Manhattan pada Desember 1980. Saat itu, Ono menyaksikan kejadian tersebut.

Ia akan menjalani sidang pembebasan bersyarat dua tahun kemudian.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)