JAKARTA - Band .Feast meluncurkan karya terbarunya berjudul Uang Muka pada hari ini, Jumat, 11 September. Album mini ini merupakan rilisan terbaru mereka setelah terakhir kali melepas album Beberapa Orang Memaafkan pada 2018.
Di tengah proses pembuatan album ketiga, mereka tidak tahan menggoda penggemar dengan lagu baru. Alhasil mereka memberi album mini sebagai selipan sekaligus pemanasan untuk menyambut album ketiga berjudul Membangun dan Menghancurkan.
“Kami merasa Membangun dan Menghancurkan butuh pengalaman dan kedalaman bermusik yang lebih dibanding apa yang kami punya saat itu.” kata Baskara, vokalis .Feast dilansir dari keterangan pers yang VOI terima.
Melalui album Uang Muka ini, setiap anggota .Feast berperan besar sebagai produser di dalam daftar lagunya. Mereka juga dibantu Wisnu Ikhsantama di bangku produser serta Baskara yang menulis liriknya.
另请阅读:
Uang Muka menjadi cara .Feast melihat situasi yang kini sedang terjadi. Masih ada isu sosial yang membalut setiap treknya, tengok saja Komodifikasi, lagu pertama yang sudah dirilis pada akhir Agustus lalu dibuat Adnan pada gitar yang membicarakan drama media sosial.
Ada juga Dicky di posisi gitar yang mempersembahkan trek Cicilan 12 Bulan untuk mengungkapkan keinginan untuk terus memenuhi kebutuhan finansial karena tunduk pada keinginan semata.
Ada tujuh trek yang tersedia dalam Uang Muka yang merupakan hasil eksplorasi anggota .Feast yang dibuka dengan suara penyanyi Jason Ranti. Album ini ditutup dengan Ryo Bodat pada drum yang menyanyikan lagu Apa Boleh Buat.
Album mini Uang Muka menjadi wadah baru bagi tiap personel .Feast untuk merayakan keresahan mereka di tengah pandemi dan mengurus album baru. Keduanya menjadi tantangan besar bagi band independen ini.
Merayakan perilisan album, .Feast merilis video musik Dapur Keluarga yang merupakan perpaduan footage dan visual seperti yang band ini lakukan pada video musik sebelumnya.
Kini, penggemar bisa mendengarkan album mini Uang Muka secara digital. Dengarkan album mini Uang Muka dari .Feast di bawah ini:
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)