Menjadi pemimpin yang dipilih oleh rakyat Provinsi Banten adalah tantangan besar bagi Andra Soni. Sebagai Gubernur terpilih yang berpasangan dengan Achmad Dimyati Natakusumah, mereka berkomitmen untuk memimpin provinsi berjuluk Tanah Jawara ini dengan sepenuh hati. Apa saja program prioritas yang akan mereka wujudkan?
***
Pengangguran dan kemiskinan adalah dua persoalan mendasar di masyarakat yang menjadi perhatian utama pemerintah. Masalah ini diperparah dengan kondisi infrastruktur yang belum memadai dan sulitnya akses air bersih, khususnya di wilayah pesisir Provinsi Banten.
Berdasarkan data BPS per Maret 2024, Banten tercatat sebagai provinsi kelima dari enam provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Pulau Jawa. Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan pertama dengan persentase 10,88 persen, diikuti oleh Jawa Tengah (10,47 persen) dan Jawa Timur (9,79 persen). Namun, Banten juga tercatat sebagai provinsi kedelapan dengan tingkat penduduk miskin terendah di Indonesia.
Usai pencoblosan serentak pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 02, Andra Soni - Achmad Dimyati Natakusumah, berhasil unggul atas rivalnya, Airin Rachmi Diany -Ade Sumardi, dalam Pilkada Banten 2024. Pasangan Andra Soni-Dimyati memperoleh 3.102.501 suara atau 55,8 persen, sedangkan pasangan nomor urut 01, Airin-Ade, mengantongi 2.440.188 suara atau 44,12 persen.
Tepat pukul 10.00 WIB, sebuah mobil berwarna putih memasuki halaman kantor DPD Partai Gerindra di Serang, Banten. Tak lama kemudian, Andra Soni turun dari mobil, mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan celana hitam. Pria kelahiran 1976 ini kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Banten, menggantikan Desmon J. Mahesa.
Kesan pertama dari politisi Gerindra ini adalah sosok yang ramah dan mudah tersenyum. Gubernur Banten terpilih, Andra Soni, menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Tanah Jawara banyak disumbangkan oleh wilayah Lebak dan Pandeglang. Mantan Ketua DPRD Banten ini berkomitmen untuk mengajak seluruh kepala daerah di tingkat kabupaten/kota bekerja sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten, salah satunya melalui perbaikan infrastruktur di wilayah Lebak dan Pandeglang.
"Angka kemiskinan paling dominan disumbangkan oleh wilayah Lebak dan Pandeglang. Permasalahan ini adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah tingkat kabupaten/kota dan pemerintah provinsi. Kemiskinan merupakan pekerjaan rumah bersama, termasuk media yang juga memiliki peran penting. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama dan berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan hingga ke titik nol," kata Andra Soni kepada Ronald Tanamas, Bambang Eros, dan Irfan Meidianto dari VOI di Kantor DPD Gerindra Banten Selasa 24 Desember. Inilah petikan selengkapnya.
Selamat Anda ditetapkan sebagai Gubernur Banten terpilih, apakah sudah memprediksi akan mendapatkan suara tertinggi?
Terima kasih. Tentu, sebagai calon, kita berusaha untuk bisa mendapatkan suara tertinggi. Jadi segala daya dan upaya kami lakukan untuk mencapai kemenangan. Namun, kami memiliki keyakinan bahwa tugas kita adalah berjuang dan berusaha. Hasil akhirnya adalah keputusan Yang Mahakuasa.
Banten terkenal dengan adanya dinasti Ratu Atut Chosiyah yang amat kuat dan sangat mengakar. Apakah Anda sudah melihat realitas seperti ini? Strategi apa yang diterapkan sehingga Anda bisa mengambil hati masyarakat Banten?
Ya, kalau bicara tentang dinasti, saya melihat bahwa itu tidak bisa dipungkiri. Nama Bu Atut sangat dikenal oleh masyarakat Banten, dan beliau pernah menjadi gubernur di provinsi ini.
Bicara tentang strategi, sebenarnya tidak ada yang spesial. Saya meyakini bahwa masyarakat Banten adalah masyarakat yang heterogen. Dari delapan kabupaten dan kota, jumlah penduduk lebih dominan di wilayah Tangerang Raya.
Isu-isu yang kami angkat dalam kampanye adalah isu yang memang menjadi kekhawatiran masyarakat, seperti pengangguran, pemerataan, dan pendidikan. Itu semua kami tawarkan kepada masyarakat sebagai gagasan, ide, dan solusi yang akan kami wujudkan dalam pemerintahan ke depan.
Ada delapan program yang Anda tawarkan saat kampanye. Bagaimana merealisasikannya?
Kami memiliki lima misi yang selaras dengan misi pemerintahan pusat. Dari visi tersebut, kami merancang delapan program utama yang juga mendukung program-program pemerintah pusat.
Delapan program itu memiliki 24 program turunan untuk mempercepat realisasi. Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua. Tugas utama kami adalah memastikan visi, misi, dan program tersebut berjalan.
Pemerintahan daerah adalah kolaborasi antara Gubernur dan DPRD. Langkah awal yang akan saya lakukan adalah berkoordinasi dengan rekan-rekan di DPRD. Beruntungnya, 72 persen anggota DPRD berasal dari Koalisi Banten Maju. Saya yakin, karena saya juga lama di DPRD, harapan kami sama: menyelesaikan permasalahan pendidikan, pengangguran, dan kemiskinan di Banten secara bersama-sama.
Dalam seratus hari pertama, apa target Anda?
Oh ya, jika bicara target umum, kami akan mengacu pada pemerintah pusat. Namun, di provinsi, kondisinya berbeda. Sebagai gubernur, saya masuk ketika APBD sudah berjalan. Fokus saya adalah memastikan RPJMD ke depan dapat langsung dikerjakan dan selaras dengan program pemerintah pusat.
Salah satu target kami adalah merealisasikan sekolah gratis untuk tingkat SMA, SMK, dan sekolah khusus. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekitar 200.000 siswa di Provinsi Banten.
Untuk infrastruktur seperti listrik, air bersih, jalan, dll., daerah mana yang kondisinya buruk dan butuh prioritas?
Provinsi Banten memiliki luas 9.000 km². Banyak potensi yang bisa dimaksimalkan untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Di wilayah utara, khususnya Tangerang Raya, pertumbuhan cukup pesat. Namun, beberapa daerah seperti Lebak, Pandeglang, dan sebagian Kabupaten Serang masih membutuhkan perhatian lebih.
Pemerintah Provinsi Banten akan menjembatani kebutuhan ini dengan pemerintah pusat dan mengoptimalkan sumber daya yang ada di tingkat kabupaten/kota untuk mempercepat pembangunan.
Bagaimana dengan air bersih?
Untuk air bersih, banyak daerah di Banten yang masih kesulitan. Air tanah di beberapa wilayah, terutama pesisir, tidak layak minum. Ini menjadi kendala yang perlu segera dibenahi agar masyarakat bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Soal kemiskinan, apakah sudah dipetakan, dan bagaimana Anda mengentaskannya?
Jika bicara soal kemiskinan secara keseluruhan, Provinsi Banten ini berada di peringkat kelima di Pulau Jawa. Angka kemiskinan paling dominan terdapat di wilayah Lebak dan Pandeglang. Permasalahan kemiskinan ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah tingkat dua dan pemerintah provinsi. Kemiskinan adalah pekerjaan rumah bersama, termasuk media yang memiliki peran penting. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama dan berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan hingga ke titik nol.
Saya berpedoman bahwa pemimpin yang baik adalah pelayan bagi masyarakat. Saya optimis dan akan mengajak semua pemimpin pemerintah tingkat dua yang ada di provinsi ini untuk bekerja sama memaksimalkan potensi yang ada di Banten, mengurangi angka kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten.
Apa saja langkah yang akan diambil untuk menyejahterakan buruh di Banten?
Salah satu program kita adalah sekolah gratis. Program ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi buruh. Artinya, dengan upah yang mereka terima di wilayah perbatasan dengan Jakarta, tentu biaya hidupnya mirip dengan Jakarta. Namun, upah buruh di sini tidak sama dengan yang ada di Jakarta. Betul, itu adalah bagian dari konsekuensi menjadi daerah yang berbatasan dengan Jakarta.
Peran pemerintah tentu adalah mendukung, caranya dengan memberikan pelayanan terbaik kepada industri. Dengan begitu, industri dapat memberikan hasil maksimal kepada buruhnya.
Salah satu masalah besar di Banten adalah pengangguran. Bagaimana Anda mengentaskannya?
Kemiskinan itu tidak terlepas dari pengangguran, dan pengangguran juga terkait erat dengan kualitas pendidikan. Pak Prabowo punya program untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis, yang bertujuan untuk memastikan asupan yang masuk ke tubuh anak-anak itu seimbang dan sehat.
Bahkan, Pak Prabowo juga memikirkan asupan gizi berkualitas untuk ibu-ibu yang sedang hamil. Artinya, generasi kita dimulai dari situ. Pemerintah Provinsi Banten akan mendukung pendidikan, memastikan masyarakat mendapatkan hak untuk pendidikan. Salah satu bentuk dukungan adalah program makanan bergizi gratis di sekolah. Tanpa kita sadari, program ini akan mendorong orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Biaya sekolah memang tidak murah, namun Anda membuat program sekolah gratis, bagaimana merealisasikannya?
Masalah biaya sekolah yang mahal juga sudah ada solusinya, yaitu sekolah gratis. Di sekolah, mereka juga akan mendapatkan makanan bergizi gratis. Tentu, dampaknya akan terlihat dalam beberapa tahun ke depan. Pak Prabowo mencanangkan kabinet Indonesia dengan nama Kabinet Merah Putih, yang mengusung semangat gotong royong. Indonesia terkenal dengan ciri khas gotong royong, dan ini adalah kerja bersama, kerja tim. Saya yakin, program makan bergizi gratis dan sekolah gratis akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita.
SEE ALSO:
Belum lama ini Anda datang ke Istana bertemu dengan Presiden Prabowo. Apa saja pesan untuk Anda sebagai gubernur terpilih di Provinsi Banten?
Sebagai kader dari Partai Gerindra, tentu saya bangga untuk pertama kali hadir di Istana dan berdiri berdampingan dengan presiden. Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Pak Prabowo berharap kepada kader-kadernya yang saat ini mendapatkan mandat dari rakyat untuk bekerja sebaik-baiknya. Sebagai presiden, beliau selalu menyampaikan bahwa kebocoran yang ada menjadi kendala dalam pembangunan.
Presiden Prabowo mengucapkan selamat dan menegaskan agar saya bekerja dengan baik dan tidak korupsi. Itu sesuai dengan visi kita, yaitu Banten maju, adil, merata, dan bebas korupsi.
Apa maksudnya bebas korupsi?
Secara pribadi, saya senantiasa mengingatkan diri sendiri bahwa ikan itu busuk dari kepala. Jadi, sebagai pemimpin, kita harus tegas mengatakan tidak terhadap korupsi atau perilaku-perilaku koruptif.
Saya sangat setuju dengan gagasan beliau terkait pilkada ke depannya dipilih oleh DPRD. Faktanya, biaya kampanye sangat mahal, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun calon itu sendiri, apalagi jika daerah atau wilayahnya luas. Intinya, benar apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa itu adalah bagian dari pemborosan.
Apa target jangka panjang memimpin Banten?
Pemerintahan daerah sudah ada dan disusun sesuai idenya. Namun, saya tak boleh menyimpang dari aturan. Jadi, target pemerintah pusat, seperti pertumbuhan ekonomi 8 persen, harus kita dukung. Pertumbuhan ekonomi dimulai dari daerah. Jangan hanya asal bercita-cita. Pak Prabowo kan ingin membangun dari desa, membangun dari bawah. Itu yang akan kita lakukan, karena 80 persen wilayah Provinsi Banten adalah desa.
Saya ingin desa kita mandiri dan menjadi penyumbang kebutuhan wilayah. Jika koperasi kita mampu membangun jaringan, maka bisa mendukung kebutuhan pangan dan sebagainya. Kami akan mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Banten itu berbatasan dengan Jakarta, apa tantangan keadaan ini?
Sekarang, wilayah kita adalah yang terdekat dengan Jakarta, baik dari pusat pemerintahan maupun pusat perekonomian. Jalan dan infrastruktur kita lebih baik, meskipun belum maksimal, tapi lebih baik dibanding wilayah lain. Provinsi Banten punya jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Jadi, meskipun infrastruktur kita masih banyak yang perlu diperbaiki, kita akan terus memperbaikinya dan memaksimalkannya. Antardesa akan kita bangun jalan agar tidak terputus. Usaha tani akan kita bangun. Kita harus mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki Banten.
Andra Soni: Saya Sama Sekali Tak Menyangka Akan Jadi Gubernur Banten
Terpilih sebagai orang nomor satu di Provinsi Banten sama sekali tak terbayang oleh Andra Soni. Bahkan menjadi calon gubernur pun ia tak yakin. Namun, Yang Maha Kuasa ternyata berkehendak lain. Dalam Pilkada serentak 2024 lalu, berpasangan dengan Achmad Dimyati Natakusumah, mereka berhasil mengalahkan pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi yang didukung oleh Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten.
Sebelum terjun di pentas politik, Andra Soni adalah seorang karyawan swasta. Usai merampungkan studi di jenjang Diploma 3 STIE Bhakti Pembangunan, Jakarta (2001), ia sempat bekerja di berbagai perusahaan swasta.
Puas berkarier di sektor swasta membuat Andra Soni memberanikan diri terjun ke panggung politik. Setelah melalui pemikiran yang matang, ia akhirnya memilih Partai Gerindra sebagai tempatnya mengabdi di dunia politik. Dia memulai perjalanannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tangerang. Kariernya di pentas politik terus menanjak setelah dipercaya menduduki posisi Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Banten hingga akhirnya menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten.
"Saya amat mensyukuri apa yang sudah saya raih selama ini. Ini semua adalah karunia-Nya. Saya beruntung banyak mendapatkan mentor, kawan, dan pimpinan yang baik-baik. Saya punya orang tua angkat yang sangat baik. Saya bekerja selalu fokus dan tidak pernah berpindah-pindah," kata pria kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 12 Agustus 1976.
Di pentas politik, ia beruntung karena dibimbing dan dimentori oleh petinggi Partai Gerindra. "Saya beruntung mendapat mentor yang luar biasa dan baik. Dia mengajarkan saya banyak hal positif dan membentuk saya menjadi petarung serta pejuang. Mentor politik saya di Gerindra selalu mengajarkan saya untuk menjaga tiga hal: kepercayaan, kejujuran, dan kehormatan. Bang Sufmi Dasco Ahmad adalah salah satu mentor politik saya. Beliau banyak sekali membantu dalam karier politik saya, mulai dari turun ke pelosok hingga pemenangan," ungkap Andra yang melanjutkan studi S1 di STIE Banten (2021) dan Magister Administrasi Publik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (2023).
Ke Pentas Politik
Berkarier sebagai politisi di daerah Banten membawanya pada perjalanan karier yang di luar perkiraannya. Banten dikenal sebagai Tanah Jawara yang telah lama dikuasai oleh keluarga besar Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten (2007-2015).
Karena itu, ia sempat tak percaya bisa meraih kepercayaan rakyat Banten untuk menjadi gubernur. "Ini sesuatu yang nggak pernah saya bayangkan. Sesuatu yang nggak pernah saya impikan juga. Tapi mengalir saja saat diberikan kepercayaan. Ini adalah jalan Tuhan," katanya.
Untuk menjaga stamina dan kesehatan, Andra Soni mengaku tak neko-neko, cukup dengan istirahat yang cukup dan menjaga asupan makanan. "Sebetulnya saya juga manusia biasa, ada rasa capek juga. Kemudian umur saya juga sudah tua, sudah masuk usia empat puluh delapan tahun. Tapi saya punya tugas, janji, dan tanggung jawab. Untuk menjaga kesehatan, saya berolahraga, jalan pagi. Selain itu, saya berusaha untuk tidak berpikiran yang macam-macam, berjalan dan mengalir saja," aku pria yang tak punya pantangan dalam urusan makanan. Namun, ia mulai sadar diri karena usianya sudah tak muda lagi, sehingga konsumsi makanan dari jeroan sudah ia kurangi.
Menjadi pemimpin sejatinya adalah pelayan rakyat. Karena itu, bagi dia rakyat adalah nomor satu, sehingga urusan keluarga sering kali harus dikalahkan. "Mau tak mau keluarga juga harus berkorban. Mereka tak bisa semaunya karena posisi saya sekarang sudah milik rakyat," kata mantan Ketua DPRD Banten (2019-2024).
Perhatian untuk Keluarga
Andra Soni mengakui kadang anak dan istrinya protes karena dijadikan prioritas kedua setelah urusan rakyat. Namun, ia tetap memberikan perhatian untuk keluarga. "Makanya anak saya yang nomor dua sering protes. ‘Bapak mestinya nggak usah janji deh kalau nggak bisa,’" begitu dia menirukan kekesalan anaknya saat tahu bapaknya tak bisa memenuhi janji.
Dulu, saat belum menjadi anggota dewan, ia masih punya banyak waktu untuk anak-anaknya. "Saya dekat dengan anak-anak. Sebelum menjadi anggota DPRD, kami pasti pergi bareng saat libur. Saat saya jadi anggota DPRD, waktu mulai berkurang, dan makin hilang saat saya jadi ketua DPRD," lanjutnya.
Sebelum terjun kampanye untuk pemilihan Gubernur Banten, ia berbicara dengan anak dan istrinya. "Kemarin sebelum mulai kampanye, saya ngobrol sama anak dan istri. Intinya, saya minta mereka komitmen membantu saya. Soalnya menjadi pelayan rakyat itu memang harus berkorban. Waktunya jalan-jalan jadi berkurang. Jadi kita sudah nggak bisa seperti dulu saat saya belum jadi wakil rakyat dan sekarang pelayan rakyat Banten," kata Andra Soni yang tak ragu makan di warteg.
"Kemiskinan merupakan pekerjaan rumah bersama termasuk media juga memiliki peran penting. Oleh karena itu kita harus bersama-sama dan berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan hingga ke titik nol,"
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)