JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) mengungkapkan proyeksi harga timah tahun 2025. Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Dicky Octa Zahriadi menyatakan pihaknya optimis harga timah akan berkisar antara 29.000 dolar AS per ton hingga 31.000 dolar per ton.
"Ada beberapa analis market trader timah yang sangat optimis dengan timah bahkan mereka bisa saya bilang sampai harga 35.000 tapi konservatif kita bila saya bilang 29.000-31.000 dolar," ujarnya kepada awak media, Jumat, 22 November.
Sementara itu, terkait proyeksi harga timah hingga akhuir tahun 2024, Dicky bilang berdasarkan Blomberg dan International Team Association memproyeksikan harga timah masih akan berada di kisaran yang sam yakni 28.000-31.000 dolar AS per ton.
Harga timah ini menurutnya bergantung pada demand dan faktor geopolitik global. Berdasarkan diskusinya dnegan beberapa konsumen PT Timah, Dicky bilang adsentimen positif untuk peningkatan permintaan timah dari Jepang dan China selama beberapa waktu ke depan. Adapun produk yang akan mengalami lonjakan permintaan adalah produk tin chemical dan tin solder.
"Ini juga sejalan dengan adanya peningkatan di penggunaan elektronik itu secara faktor demand yang sangat positif mendukung untuk kenaikan harga timah," beber dia.
Dicky mengatakan pihaknya juga mempertimbangkan faktor geopolitik dan kebijakan-kebijakan industri China yang turut memengaruhi industri pertimahan.
SEE ALSO:
Dikatakan Dicky, faktor geopolitik yang sangat mempengaruhi adalah terkait dengan terpilihnya Trump, dikhawatirkan akan ada perang dagang antara Amerika dan Chuina
"Ini juga tercermin pada harga timah dalam seminggu terakhir ini setelah Trump terpilih. Harga timah terdepresiasi kurang lebih 10 persen-an gitu dari 32.000 menjadi 28.000 sampai 29.000 sekarang jadi mempertimbangkan dua faktor itu," terang Dicky.
Meski demikian ia memastikan hingga akhir tahun 2024 harga timah tidak akan serendah tahun 2023 dan tidak akan lebih dari 35.000 dolar per ton.
"Jadi kami memproyeksikan mungkin harganya akan diangka 29.000 sampai 31.000 dolar sampai dengan akhir tahun," tandas dia.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)