Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah merombak jajaran direksi dan komisaris di beberapa perusahaan pelat merah. Teranyar, Erick merombak jajaran direksi dan komisaris PT ASDP Indonesia (Ferry).

Erick mengatakan perubahan jajaran dewan komisaris maupun direksi di suatu perusahaan merupakan sesuatu yang lumrah terjadi.

“Jadi saya rasa semua lumrah lah. Memang pada waktunya jabatan direksi atau komisaris pasti bisa diubah,” katanya di Kantor Kementerian BUMN, dikutip Kamis, 21 November.

Contohnya, sambung Erick, pergantian Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dari Nicke Widyawati ke Simon Aloysius Mantiri beberapa waktu lalu. Menurut dia, perombakan posisi direktur utama tersebut merupakan transisi yang baik.

“Sekarang Pak Simon masuk (ke Pertamina), saya rasa sebuah transisi yang baik, yang tidak ada istilahnya nanti malah sebuah kebijakan yang setback. Tidak, justru ini akan menjadi keberlanjutan,” ucapnya.

Erick menekankan pada akhirnya semua jabatan ada masa berakhirnya. Apalagi, kata dia, Nicke sudah menjabat sebagai Direktur Utama Pertami selama 7 tahun.

“Kebetulan ya, seperti contoh Bu Nicke, beliau berhasil. Tapi kan sudah 7 tahun kalau enggak salah. Dirut Pertamina terlama loh,” katanya.

Sekadar informasi, perombakan direksi dan komisaris terjadi hampir semua sektor. Mulai transportasi, infrastruktur, perbankan, energi, pangan, kesehatan, pariwisata, manufaktur, hingga pertahanan.

Total sudah ada 23 perusahaan pelat merah yang dirombak jajaran direksi dan komisarisnya. Teranyar, Erick Thohir mengangkat Heru Widodo menjadi Direktur Utama PT ASDP Indoensia (Ferry) mengantikan posisi Ira Puspadewi.

Sebelumnya, Erick Thohir juga menunjuk Wamildan Tsani menggantikan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Belum lama ini, Erick juga merombak direksi PT Pertamina (Persero). Ia mengganti direktur utama dari Nicke Widyawati menjadi semen Aloysius. Selain itu, pemegang saham juga menetapkan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai komisaris utama. Kemudian, Dony Oskaria sebagai wakil komisaris utama dan Raden Adjeng Sondaryani sebagai komisaris independen.

Kemudian, Erick juga merombak jajaran komisaris di perusahaan pertambangan yakni PT Antam (Persero) Tbk dengan menunjuk Rauf Purnama sebagai komisaris utama.

Lalu, Erick juga sebelumnya mengganti pucuk pimpinan di Perum Bulog. Dimana ia menunjuk Wahyu Suparyono menjadi direktur utama menggantikan Budi Waseso alias Buwas.

Di BUMN kontruksi, Erick menunjuk Muhamad Akbar sebagai Plt. Direktur Utama Krakatau Steel untuk menggantikan Silmy Karim.

Selanjutnya, Erick juga menunjuk Maya Watono sebagai Plt Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Maya ditunjuk menggantikan Dony Oskaria yang diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN.

Di sektor energi, Erick juga mengangkat Grace Natalie Louisa sebagai Komisaris Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID. dia juga menunjuk Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama dan Pamitra Wineka sebagai komisaris independen MIND ID.

Pergantian direksi dan komisaris juga dilakukan di PT PGN (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, PT Surveyor Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Perum Perhutani, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Lalu, PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Sucofindo, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero).