JAKARTA -Teka-teki tentang adanya pemberitahuan bernada cabul dan rasis di Apple News akhirnya terjawab.  Publikasi bisnis dan media AS, Fast Company, menyatakan terpaksa menutup situs webnya pada Selasa malam, 27 September  setelah situs tersebut diretas. Bahkan para peretas mengirimkan pemberitahuan bernada "cabul dan rasis" kepada pengguna Apple melalui layanan Apple News.

Penerbit berita yang menggunakan aplikasi agregasi Apple News dapat menghubungkan alat penerbitan digital mereka ke Apple News untuk mengirim pemberitahuan push ke pelanggan Apple yang berlangganan saluran penerbit itu. Fast Company mengatakan peretas membobol alat penerbitan itu.

Fast Company dalam cuitannya di akun twitter menyatakan, Peretas mengirim dua "pemberitahuan push cabul dan rasis" sekitar satu menit. Kemudian pihak Fast Company telah menangguhkan umpan Apple News sampai situasinya teratasi.

"Kami sedang menyelidiki situasi dan telah menangguhkan feed & menutup FastCompany.com sampai kami yakin situasinya telah teratasi," tambah publikasi tersebut.

Situs Fast Company saat ini sedang down dan halaman tersebut menampilkan kesalahan 404 saat dilihat oleh Reuters pada Selasa malam.

Dalam tweet berikutnya setelah penutupan, Fast Company mengatakan bahwa sistem manajemen kontennya  yakni perangkat lunak yang digunakan oleh outlet berita untuk menerbitkan dan mengelola berita mereka, telah diretas untuk mengirim pemberitahuan.

Sementara Apple News mengatakan dalam sebuah tweet bahwa mereka telah menonaktifkan saluran yang dimiliki oleh perusahaan penerbitan Mansueto Ventures LLC itu.

Fast Company mengatakan sebelumnya juga telah mengalami peretasan yang "tampaknya terkait", dari situs webnya pada Minggu sore, ketika bahasa serupa muncul di halaman beranda, yang menyebabkan situs tersebut ditutup selama sekitar dua jam.