Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengkonfirmasi bahwa pemerintah Indonesia dan Perancis sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan (hankam), khususnya pada sektor alat utama sistem senjata atau alutsista.

Pernyataan itu disampaikan Menko Airlangga dalam konferensi pers secara virtual di sela-sela pertemuan Tingkat Tinggi Kepala Negara G20 di Italia.

“(Pertemuan Presiden Jokowi) dengan Presiden Prancis tadi sudah disampaikan terkait kerja sama di bidang alutsista,” ujarnya Minggu, 31 Oktober.

Menurut Airlangga, kedua pemimpin negara juga sepakat untuk memperluas kolaborasi di bidang hankam tidak hanya untuk urusan pengadaan alat senjata, tetapi juga sinergi dalam membangun kemandirian produksi.

“(Kerja sama juga akan meliputi) produksi bersama,” tegasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikabarkan kepincut untuk mendatangkan jet tempur asal Perancis, yakni Rafale.

Dalam catatan VOI, RI juga tertarik untuk turut menyertakan beberapa produk lain dalam daftar pembelian. Demikian laporan Asia Times yang dikutip pada Februari lalu. Rencananya, pengiriman jet tempur tersebut bakal berlangsung hingga tiga tahun ke depan.

Rafale sendiri mulai dioperasikan oleh Angkatan Laut Perancis pada tahun 2004 lalu. Hingga saat ini, pesawat jet tempur Rafale sudah memiliki lebih dari 30.000 jam terbang dan dipakai pada zona pertempuran di negara kawasan Timur Tengah.

Adapun, negara-negara yang sudah mencicipi ketangguhan pesawat bikin Prancis ini antara lain Afganistan, Mali, Libya, Suriah, Irak, Mesir, Qatar, serta India. Jika benar pemerintah mendatangkan pesawat ini, maka Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki Rafale sebagai pelindung langit nusantara.