Menteri ESDM Arifin Tasrif: Motor yang Pakai BBM Akan Dihilangkan di 2040, Mobil pada 2050
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi isu-isu terkait akses energi, teknologi cerdas dan bersih, dan pembiayaan di sektor energi. Karena itu, pemerintah pun telah menyusun peta jalan atau roadmap untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) periode 2021-2060.

Lebih lanjut, kata Arifin, peta jalan ini salah satunya memuat soal penghentian penjualan kendaraan konvensional atau berbahan bakar minyak atau BBM.

"Kita juga mendorong penggunaan kendaraan listrik dengan target menghentikan penjualan motor konvensional di tahun 2040 dan mobil konvensional di tahun 2050, serta penyediaan transportasi umum yang lebih masif," katanya dalam webinar, Kamis, 21 Oktober.

Tak hanya itu, peta jalan ini juga memuat sejumlah strategi yang akan dilakukan, di antaranya pengembangan energi baru terbarukan secara masif. Kemudian, mempensiunkan pembangkit listrik tenaga fosil.

"Retirement PLT Fosil secara bertahap sesuai dengan umur pembangkit atau bisa lebih cepat (Early Retirement) dengan mekanisme yang tepat," ucapnya.

Kemudian, lanjut Arifin, mengoptimalkan pemanfaatan energy storage seperti pump storage, Battery Energy Storage System (BESS), dan hydrogen fuel cell secara bertahap mulai 2031. Serta, opsi pemanfaatan nuklir di tahun 2045.

"Opsi penggunaan nuklir direncanakan akan dimulai di tahun 2045 dengan kapasitas hingga mencapai 35 giga watt (GW) di tahun 2060," terangnya.

Arifin juga mengatakan peta jalan itu juga berisi mengenai peningkatan keandalan jaringan dengan membangun konektivitas di dalam maupun antar pulau. Serta, pengembangan smart grid dan smart meter.

"Transformasi melalui substitusi penggunaan energi melalui intensifikasi kompor listrik, dan pembangunan jaringan gas rumah tangga," tuturnya.