Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid berkomitmen menghimpun keikutsertaan seluruh sektor swasta untuk turut serta dalam upaya menekan emisi karbon di Tanah Air.

Kata Arsjad, caranya dengan mengintegrasikannya ke dalam siklus kegiatan ekonomi yang dijalankan. Dengan begitu, swasta akan turut serta memberikan kontribusi dalam upaya dekarbonisasi.

Seperti diketahui, keseimbangan antara pemerintah dan swasta sangat penting bagi pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC). Di mana Indonesia menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen dalam kurun 2020-2030, sesuai dengan Paris Agreement di tahun 2015 yang kemudian diratifikasi melalui UU Nomor 16 Tahun 2016.

"Dalam skala utilitas, Kadin melihat banyak minat dari pihak domestik, regional bahkan internasional yang telah menjalankan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) atau sering disebut Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) dan ingin mengambil bagian dalam pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Dalam hal ini, Kadin mengapresiasi komitmen Kementerian ESDM dan PT PLN khususnya dalam menerbitkan RUPTL Hijau misalnya," katanya dalam webinar, Kamis, 21 Oktober.

Arsjad menjelaskan dalam skala yang lebih kecil namun tetap penting, Kadin melihat banyak dari sektor swasta kini semakin tertarik untuk memasang panel energi surya sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi.

Lebih lanjut, Direktur Utama Indika Energy ini mengaku optimis dengan model bisnis dan skema pembiayaan yang semakin matang di sekitar industri panel energi surya, Kadin dapat mendorong lebih banyak investasi dalam rantai nilai atap surya, dalam bentuk panel surya, elektronika daya, penyimpanan energi, dan layanan EPC.

"Hal seperti ini pada gilirannya akan menciptakan siklus umpan balik positif yang memungkinkan terciptanya ekonomi hijau atau industri hijau," ujarnya.

Menurut Arsjad, peran swasta dalam pengembangan energi terbarukan atau dalam upaya dekarbonisasi, tidak hanya dalam upaya mitigasi GRK saja.

"Karena jika dilakukan dengan strategi yang tepat juga dapat memacu tumbuhnya industri baru dan memberikan keuntungan ganda bagi Indonesia," jelasnya.