JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. bersama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) bersinergi untuk mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa memaksimalkan peran guna memberikan kontribusi penuh terhadap perekonomian nasional.
SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan salah satu cara paling efektif dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan memfasilitasi kegiatan UMKM melalui sarana digital.
“Strategi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong lebih banyak pelaku UMKM untuk bertransformasi ke platform digital,” ujarnya ketika berbicara dalam Virtual Workshop bertajuk Transformasi Digital UMKM Merah Putih, Rabu, 13 Oktober.
Menurut Josephus, seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi mendukung UMKM untuk beradaptasi agar bisnis dapat tumbuh lebih cepat dan mampu bersaing, meski masih dibayangi situasi pandemi.
“Kami berharap UMKM bisa bangkit dan naik kelas agar bersama-sama mendukung upaya pemulihan ekonomi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Josephus menjelaskan penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM oleh Bank Mandiri tumbuh 18,52 menjadi Rp114,58 triliun hingga akhir Agustus lalu. Dari jumlah itu, Rp22,9 miliar diantaranya telah diberikan kepada seller online mitra e-commerce.
“Pelaku UMKM merupakan tulang punggung perekonomi nasional. Untuk itu, keberhasilan bisnis UMKM merupakan cerminan kejayaan bangsa. Sudah sepatutnya membantu mereka dalam menggapai kesuksesan,” tegas dia.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum idEA Bima Laga mengapresiasi komitmen bersama dalam membantu UMKM di Indonesia agar semakin digital.
“Dunia e-commerce yang merupakan bagian industri digital juga terus berkembang menemukan bentuk terbaiknya. Untuk itu, virtual workshop seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada kawan-kawan UMKM agar senantiasa up to date terhadap situasi kekinian,” kata dia.
Untuk diketahui, data Kementerian Koperasi menyebutkan bahwa jumlah UMKM yang sudah terintegrasi ke dalam ekosistem digital mencapai 15,9 juta atau 24,9 persen dari total pelaku UMKM yang sekitar 65 juta unit.
Jumlah ini meningkat signifikan selama pandemi dari sebelumnya sebanyak 8 juta UMKM. Pemerintah sendiri menargetkan 30 juta UMKM diharapkan dapat onboarding digital pada 2024 mendatang.
Adapun, hasil survei dari Google dan Temasek mencatat ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp1.826 triliun.
Sedangkan Bank Indonesia memperkirakan nilai transaksi ekonomi digital melalui e-commerce mencapai Rp 253 triliun pada 2024 mendatang.