Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan seluruh stakeholder dalam menangani pandemi COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi guna mewujudkan ekonomi berkelanjutan.

"Komitmen ini akan membantu dalam mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan," kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Kamis 7 Oktober.

Menko Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi 7,07 persen pada kuartal II 2021, perbaikan permintaan domestik, pemulihan di berbagai sektor utama seperti industri pengolahan, perdagangan, serta transportasi dan pergudangan turut mendorong aktivitas ekonomi lainnya di Indonesia.

“Hal ini telah memberikan optimisme kepada seluruh pelaku ekonomi. Memasuki triwulan III 2021, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi yang diharapkan dapat meminimalisir dampak pengetatan pembatasan mobilitas yang dijalankan pada Juli-Agustus 2021,” ujar Airlangga.

Tak hanya itu, aktivitas manufaktur kembali ke level ekspansif di angka 52,2 pada September 2021. Selain itu, peningkatan impor barang modal dan bahan baku di Agustus 2021 menunjukkan bahwa aktivitas produksi mulai kembali bergerak.

Kinerja ekspor juga terus menunjukkan peningkatan sehingga neraca perdagangan Indonesia surplus selama 16 bulan berturut-turut. Secara akumulatif sejak Januari-Agustus 2021, neraca perdagangan mencatat surplus 19,17 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan capaian periode sama di 2020 sebesar 10,96 miliar dolar AS.

Selain itu, perbaikan kinerja perdagangan luar negeri juga terjadi akibat pulihnya ekonomi negara mitra dagang Indonesia dan super cycle tren kenaikan harga komoditas internasional seperti minyak mentah, batu bara, dan minyak sawit, crumb rubber, gold dan lainnya. Begitu juga dengan kondisi nilai tukar relatif stabil dan cadangan devisa yang mencapai 144,8 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2021.

Lebih lanjut Airlangga menyampaikan perbaikan kinerja sektoral pada periode 1 Januari hingga 31 Agustus 2021, telah mendukung penerimaan perpajakan yang diterima oleh negara, sehingga mendukung peningkatan belanja yang berkualitas, termasuk dalam pelaksanaan program PEN.

"Mengingat potensi risiko meluasnya dampak COVID-19 yang dapat berlanjut hingga tahun depan, pemerintah berkomitmen melanjutkan Program PEN pada 2022 juga. Alokasi anggarannya sebesar Rp321 triliun dan bersifat dinamis," ungkap Airlangga.