Lantik Pejabat Baru, Sri Mulyani Beri Pesan Mengharukan: Jangan Khianati, Jaga Reputasi Anda dan Keluarga
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Instagram @smindrawati)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hari ini melantik 809 pegawai dilingkungan kementeriannya untuk menempati jabatan baru. Dalam proses pelantikan yang disiarkan melalui saluran virtual, Menkeu menyampaikan sejumlah pesan kepada bawahannya tersebut.

“Tantangan yang kita hadapi dalam mengelola keuangan negara sangat nyata. Saya sudah menyampaikan berulang kali bahwa dalam menghadapi pandemi, instrumen keuangan negara luar biasa bekerja keras,” katanya, Senin, 4 Oktober.

Menurut Menkeu, APBN yang dikelola oleh Kementerian Keuangan berada di garis depan untuk mendukung berbagai langkah strategis.

“Pandemi COVID-19 dan dampaknya adalah situasi extraordinary yang harus kita respons, baik itu dalam hal kesehatan, pemberian bansos, bantuan UMKM, memulihkan ekonomi, hingga mendorong dunia usaha bangkit kembali. Itu semua menggunakan keuangan negara sebagai instrumen utamanya,” tutur dia.

Lebih lanjut, mantan bos IMF dan Bank Dunia itu menjelaskan meskipun tantangan cukup besar, namun hal ini tidak berarti pengelolaan APBN dilakukan secara tidak profesional. Justru saat pandemi sekarang ini,penggunaan keuangan negara harus memperhatikan betul aspek kredibilitas.

“Kita harus bisa mengelola dan menjaga keuangan negara untuk tetap menjadi instrumen yang kredibel agar mampu menjadi sumber solusi dan jangan sampai keuangan negara menjadi sumber masalah,” tegasnya.

Sebagai informasi, bendahara negara itu mengesahkan 809 pegawai berdasarkan 3 pejabat pimpinan tinggi madya, lalu 17 pejabat pemimpin tinggi pratama, serta 149 pejabat administrator. Adapun, sisanya sebanyak 639 orang merupakan pejabat fungsional pajak dan penilaian pajak dan 1 pejabat fungsi widyaiswara ahli madya.

Untuk diketahui, dalam dua tahun belakangan APBN menjadi instrumen utama pemerintah dalam menstimulus perekonomian nasional dan melindungi masyarakat dari ancaman pandemi COVID-19.

Khusus untuk 2021, pemerintah sampai-sampai memperlebar defisit anggaran hingga 5,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau setara dengan Rp1.000 triliun. Langkah itu dimaksudkan untuk memberikan ruang dalam mencukupi berbagai kebutuhan belanja di tengah tekanan sektor pendapatan.

“Anda semua harus bisa menjalankan etika jabatan secara sepenuhnya, menjaga integritas anda, jabatan anda. Tiga hal itu yang telah anda ucapkan kepada yang menciptakan anda, camkan itu dan jangan lupakan itu,” katanya.

“Ini juga merupakan wujud kecintaan anda kepada Republik Indonesia. Jangan pernah khianati dan jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Berikan yang terbaik. Jaga reputasi anda dan keluarga anda,” tutup Menkeu Sri Mulyani