Pulang Kampung ke Papua, Bahlil Ungkap Mahalnya Biaya Pembangunan Bandara
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kedua kanan) dan Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) meninjau proyek pembangunan Bandara Siboru, Kabupaten Fakfak, Papua Barat/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap biaya pembangunan bandara di Papua sangat mahal.

Menurut dia, biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk membangun satu unit bandara di Papua sama dengan dua unit bandara di Pulau Jawa.

Karena itu, Bahlil pun mendesak semua pihak agar segera merampungkan semua proyek bandara yang tengah digarap di Papua. Tujuannya agar biaya pembangunan tidak semakin membengkak.

"Ini anggarannya tidak main-main, membangun 1 bandara di Papua sama dengan 2 bandara di Pulau Jawa. Jadi jangan sampai kita mengecewakan yang sudah susah payah memperjuangkan pembangunan bandara," tuturnya melalui keterangan tertulis, Sabtu, 25 September.

Bahlil menjelaskan, salah satu bandara yang tengah dibangun adalah Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Konstruksi bandara ini telah dimulai sejak tahun 2011 dan diproyeksikan akan rampung di tahun depan.

Bahlil mengatakan pemerintah juga akan membangun akses jalan yang lebih baik di wilayah tersebut. Ia juga berharap dapat tercipta pembangunan kota baru melalui pembangunan akses jalan sebagai infrastruktur pendukung Bandara Siboru tersebut.

Dengan pembangunan infrastruktur, kata Bahlil, akan dapat menggerakkan roda perekonomian termasuk pula potensi pariwisata yang terangkat di wilayah tersebut.

"Kalau ini terbuka, baru kita bicara pariwisata dan ekonomi kerakyatan. Kalau boleh saran saya, kita dukung dulu ini agar cepat selesai," katanya.