Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi kepada pelaku usaha industri hasil tembakau (IHT)yang membeli bahan baku dari petani lokal dengan harga tinggi.

Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan dukungan pengusaha sangat penting untuk menyerap tembakau hasil dari petani setempat. Hal ini dia sampaikan ketika mengunjungi gudang PT Djarum dan PT Gudang Garam di Temanggung, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

“Kedua perusahaan ini yang telah membeli tembakau petani lokal dengan harga yang bagus. Namun demikian, kami terus meminta kepada sektor IHT ini lebih meningkatkan lagi harga pembelian dan penyerapan tembakau lokalnya seiring dengan tibanya waktu panen raya saat ini,” ujar dia seperti yang dilansir laman resmi, Minggu, 19 September.

Menurut Putu, tembakau merupakan tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan baku produk dari sektor IHT seperti rokok kretek, rokok putih, cerutu, klobot, tembakau iris, cerutek hingga sebagai bahan baku stick dan liquid rokok elektrik.

“Status pengusahaan lahan tembakau didominasi oleh perkebunan rakyat sebesar 99,96 persen, sisanya merupakan perkebunan besar swasta dan perkebunan besar negara,” tuturnya.

Putu menambahkan, saat ini terdapat empat provinsi yang mempunyai populasi tanaman tembakau terluas, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.

“Peran petani tembakau dalam membudidayakan dan mengolah tanaman tembakau hingga menjadi bahan baku industri akan menentukan kualitas produk rokok yang dihasilkan,” katanya.

Adapun, kunjungan ke sentra industri tembakau yang dilakukan oleh Putu dimaksudkan sebagai assessment ke lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan menemukan solusi yang tepat ke depan.

“Kami juga berupaya menjembatani antara pelaku industri dan petani tembakau agar tetap bertahan menjalankan usahanya di tengah pandemi COVID-19,” tegasnya.

Asal tahu saja, industri tembakau dan pengolahannya mempunyai peran yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Sektor ini menjadi salah satu bidang usaha yang menyerap tenaga kerja hingga jutaan orang.

Tidak hanya itu, industri tembakau juga memainkan fungsi signifikan terhadap penerimaan negara. Dalam pemberitaan sebelumnya redaksi mencatat jika sepanjang 2020 penerimaan cukai hasil tembakau mencapai Rp170,24 triliun atau berkontribusi 10,4 persen bagi APBN.

Selain itu, Indonesia adalah negara eksportir terbesar ke-6 di dunia untuk produk IHT dengan valuasi mencapai 864 juta dolar AS.

Asal tahu saja, salah satu pemain besar dari industri tembakau adalah PT Djarum milik konglomerat Hartono Bersaudara. Lewat kegiatan usaha ini, Bambang dan Robert Hartono berhasil menasbihkan diri sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes maupun Bloomberg Billionaires Index.

Bahkan, gurita bisnis keduanya telah menjalar ke berbagai bidang. Salah satu yang paling fenomenal adalah menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Central Asia Tbk. yang pada tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp27,1 triliun.