JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagai presidensi G20, Indonesia akan menerima manfaat di tiga aspek, salah satunya adalah ekonomi. Kata dia, adanya gelaran konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Indonesia akan mendongkrak konsumsi domestik.
"Dengan presidensi G20 setidaknya ada tiga manfaat besar yang bisa diperoleh Indonesia baik dari segi ekonomi, pembangunan sosial maupun manfaat dari segi politik. Dari aspek ekonomi beberapa manfaat langsung adalah peningkatan konsumsi domestik yang diperkirakan bisa mencapai Rp1,7 triliun," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 14 September.
Tak hanya itu, kata Airlangga, keuntungan dari aspek ekonomi lainnya adalah penambahan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga Rp7,47 trilliun. Serta, pelibatan tenaga kerja mencapai 33 ribu orang di berbagai sektor.
"Karena pertemuan (KTT G20) ini berjalan sekitar 150 pertemuan, selama 1 tahun atau selama 12 bulan," ucapnya.
Dengan taksiran acara pertemuan tersebut, Airlangga mengatakan, capaian tersebut akan berkali lipat lebih besar dari pertemuan dengan IMF World Bank di Bali pada 2018 lalu.
BACA JUGA:
"Diharapkan secara agregat akan mencapai satu setengah kali sampai dua kali lebih besar dari pertemuan IMF World Bank pada 2018 lalu," jelasnya.
Di samping itu, kata Airlangga, kesempatan ini menjadi momentum tepat bagi indonesia untuk unjuk gigi terkait reforma struktural dan sosialisasi terkait Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020.
"Ini akan mendorong confidence investor global dan akan menghadirkan hal yang saling menguntungkan," ujarnya.