Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah telah menurunkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari 4 ke 3 di beberapa wilayah di Tanah Air. Relaksasi pembatasan kegiatan masyarakat ini membawa harapan pemulihan kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Bahkan, jumlah penumpang harian saat ini meningkat 50 persen

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan tak dapat dipungkiri bahwa pemberlakuan pembatasan mobilitas masyarakat seiring melonjaknya kasus COVID-19 di Tanah Air telah berdampak signifikan terhadap keberlangsungan usaha jasa transportasi udara, tidak terkecuali di Garuda Indonesia.

Lebih lanjut, Irfan berujar Garuda Indonesia optimistis trafik penerbangan dalam negeri dan tingkat keterisian penumpang pesawat akan berangsur pulih seperti periode sebelum penerapan kebijakan PPKM seiring dengan adanya penurunan positivity rate kasus COVID-19 pada tingkat nasional.

"Jumlah penumpang Garuda Indonesia saat ini telah menunjukkan adanya tren peningkatan positif dimana rata-rata jumlah trafik penumpang harian berhasil meningkat hingga lebih dari 50 persen dibandingkan pada saat periode penerapan PPKM level 4 beberapa waktu lalu," tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 31 Agustus.

Dengan adanya peningkatan aktivitas masyarakat, kata Irfan, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan aksesibilitas layanan penerbangan. Hal tersebut dilakukan melalui penambahan frekuensi dan rute sesuai dengan permintaan sebagai bagian dari upaya Garuda dalam mendukung mobilitas masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, dalam rangka mempersiapkan maskapai dan industri penerbangan ketika berbagai negara secara bertahap mulai melonggarkan pembatasan wilayah, Garuda Indonesia juga tengah melakukan uji coba aplikasi IATA Travel Pass untuk rute penerbangan Jakarta-Haneda PP.

Irfan mengatakan uji coba tersebut diharapkan tidak hanya memberikan kemudahan bagi para penumpang dalam mengelola dokumen perjalanan internasional, tetapi juga memberikan kepastian dan kepercayaan bagi negara tujuan terkait validitas dokumen kredensial kesehatan sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh otoritas setempat.

"Meskipun tahun 2021 kami proyeksikan masih menjadi tahun yang sangat menantang bagi upaya pemulihan kinerja usaha Perseroan, kami berharap trafik angkutan penumpang sebagai salah satu sumber pendapatan utama Perusahaan akan meningkat kembali secara bertahap seiring dengan adanya kebijakan relaksasi PPKM di level nasional maupun pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat antar negara di level global," ujarnya.

Garuda Indonesia, kata Irfan, juga akan terus mengambil berbagai langkah strategis guna mengakselerasikan pemulihan kinerja usaha melalui optimalisasi lini bisnis lain seperti angkutan kargo dan charter yang diproyeksikan akan terus tumbuh ke depan, termasuk memaksimalkan ancillary revenue melalui skema kerja sama dengan berbagai mitra potensial Garuda Indonesia.