JAKARTA - Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menyampaikan bukan pada persoalan pertumbuhan ekonomi per kuartal, pemerintah justru perlu fokus menjaga agar sektor industri, sebagai pendorong utama ekonomi, dapat bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
"Menurut kami, tentu fokus yang perlu dijaga oleh pemerintah itu kembali bukan pada persoalan pertumbuhan secara kuartal, tapi tentu bagaimana industri ini bisa bertahan di masa pandemi," kata Andry dikutip dari Antara, Senin 23 Agustus.
Andry menyampaikan, untuk industri berorientasi ekspor di Indonesia, penting memastikan bahwa sektor tersebut mampu memenuhi permintaan dari negara tujuan ekspor dengan baik.
Jika industri RI gagal memenuhi kebutuhan mereka, lanjut Andry, maka negara tersebut akan mencari industri dari negara lain untuk menggantikan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan mereka.
"Jadi, bagaimana kita menjaga itu terpenuhi menjadi penting," kata Andry.
Selain itu, hal lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah bagaimana sektor industri tidak memberikan dampak negatif akibat pandemi yang terjadi.
Misalnya, soal pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mendesak dilakukan karena dampak dari pandemi COVID-19.
BACA JUGA:
Untuk itu, Andry mengapresiasi upaya pemerintah melalui Kementerian Perindustrian yang secara rutin melaporkan kinerjanya untuk mengevaluasi jalannya produksi dan kondisi kesehatan karyawan setiap Selasa dan Jumat.
Andry berharap agar penyebaran COVID-19 secara masif tak lagi terjadi, sehingga roda perekonomian perlahan-lahan dapat berputar dan semakin pulih dari hari ke hari.
"Melihat vaksinasi kita masih rendah, tentunya itu membuat kita harus berjaga-jaga, karena kita tidak inginkan penyebaran yang masif dan kembali pada pengetatan daripada aktivitas dari kegiatan ekonomi, apalagi produksi," kata Andry.