JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga menjelaskan alasan PT Kimia Farma menyediakan layanan vaksin COVID-19 berbayar untuk perorangan.
Arya bilang, vaksinasi mandiri yang masuk dalam program vaksinasi Gotong Royong ini dilakukan demi mempercepat target kekebalan imunitas sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia telah divaksin.
"Ini adalah bagian dari langkah-langkah supaya vaksinasi bisa dikerjakan dan diselesaikan secara cepat. Target kita adalah herd immunity tercapai," kata Arya kepada wartawan, Minggu, 11 Juli.
Lagipula, kata Arya, penyelenggaraan vaksinasi berbayar individu dari perusahaan BUMN dilakukan setelah mendapat restu dari Kementerian Kesehatan. Menkes Budi Gunadi Sadikin telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4643/2021.
"Ini kan Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan aturan teknis mengenai VGR diperbolehkan tidak hanya untuk perusahaan tapi untuk individu," ujar Arya.
Arya menegaskan, adanya fasilitas vaksinasi berbayar ini bukan berarti akan menggeser program vaksinasi nasional yang gratis atau tidak membebankan biaya kepada masyarakat. Vaksin berbayar ini, kata dia, merupakan pilihan.
"Tujuan kita adalah supaya vaksinasi semakin cepat terjadi di masyarakat, semakin cepat dilaksanakan. Jadi banyak pilihan. Jadi, tetap vaksin gratis yang dilaksanakan oleh pemerintah tetap berjalan," jelasnya.
Diketahui, perusahaan BUMN PT Kimia Farma membuka layanan vaksinasi berbayar bagi perorangan. Layanan ini masuk dalam program vaksinasi Gotong Royong (VGR).
Kimia Farma telah menyiapkan 8 klinik di 6 kota untuk layanan vaksinasi mandiri ini. Total kapasitas VGR individu dari 8 klinik ini sebanyak 1.700 peserta per hari.
Lalu, secara perlahan, Kimia Farma akan memperluas jangkauan itu, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
BACA JUGA:
Harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis. Vaksin yang digunakan dalam program ini adalah vaksin Sinopharm.
Harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis. Vaksin yang digunakan dalam program ini adalah vaksin Sinopharm dan Cansino.
Adapun 8 klinik VGR Individu tahap perdana yang akan memberi pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Kimia Farma Senen, Jakarta, kapasitas 200 orang per hari
2. Kimia Farma Pulogadung, Jakarta, kapasitas 200 orang per hari
3. Kimia Farma Blok M, Jakarta, kapasitas 100-200 orang per hari
4. Kimia Farma Supratman (drive thru), Bandung, kapasitas 200 orang per hari
5. Kimia Farma Citarum, Bandung, kapasitas 100 orang per hari
6. Kimia Farma Sukoharjo, Solo, kapasitas 500 orang per hari
7. Kimia Farma Sedati, Surabaya, kapasitas 200 orang per hari
8. Kimia Farma Batubulan, Bali, kapasitas 100 orang per hari