Bagikan:

JAKARTA - Himpunan Peritel dan Penyewaan Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bekerja sama dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka sentra vaksinasi COVID-19 di Smesco Indonesia untuk pelaku UMKM dan pekerja ritel.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan langkah ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam percepatan program vaksinasi, sehingga ekonomi bisa bergerak kembali. Sebab, pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif bagi para peritel dan penyewa pusat perbelanjaan.

Lebih lanjut, Budi berujar hadirnya pandemi membawa banyak perubahan bagi kehidupan. Di mana masyarakat harus melakukan pembatasan mobilitas. Tak hanya itu, ketakutan masyarakat akan tertular COVID-19 juga menurunkan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan.

"Hari ini yang kita utamakan pelayan public mulai dari tenaga delivery, warehouse, supplier, SPG (sales promotion girl), pekerja di salon, semua harus diamankan dulu dengan vaksinasi, baru konsumen akan datang untuk berbelanja," katanya dalam pembukaan sentra vaksinasi di Smesco Indonesia, Senin, 7 Juni.

Budi mengatakan sentra vaksinasi ini merupakan sentra terbesar di DKI Jakarta, bahkan terbesar kedua setelah sentra vaksinasi di GBK. Dia juga berharap sentra vaksinasi ini bisa menjadi percontohan untuk daerah lain.

"Kami harapkan mohon dukungan Pak Menteri dapat dilakukan di seluruh provinsi dengan dukungan dari Pak Teten, UKM dan supplier ritel kami, kami harapkan DKI sebagai percontohan mendapat masukan untuk kita bawa ke seluruh Indonesia," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menkop UKM Teten Masduki mengatakan vaksinasi merupakan kunci penting untuk pemulihan ekonomi. Karena itu, Teten mengapresiasi langkah Hippindo yang bekerja sama dengan Kemenkop UKM untuk menghadirkan sentra vaksinasi untuk pelaku usaha.

"Ini langkah penting dan harus terus kita lakukan. Saya juga mau mengajak Hippindo untuk membuka sentra vaksinasi lain di berbagai daerah supaya ada percepatan program vaksinasi nasional," ujar Teten.