Bagikan:

JAKARTA - PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) membukukan lonjakan laba bersih sebesar 195 persen pada kuartal I 2021, menjadi Rp64 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yakni Rp22 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, Idrus Widjajakusuma mengatakan, pencapaian positif ini ditopang oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan emiten yang bergerak di bidang distribusi (bahan bangunan, kimia, & FMCG) dan ritel modern bahan bangunan, home improvement, dan home furnishing yakni Mitra10 dan Atria).

"Pada 3 bulan pertama 2021, CSAP membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,5 triliun, tumbuh positif dua digit 13 persen dibandingkan pencapaian para periode yang sama tahun lalu yakni Rp3,1 triliun," ujar Idrus dalam keterangan yang diterima, Kamis 3 Juni.

Segmen distribusi (bahan bangunan, kimia dan FMCG) pada triwulan pertama 2021 ini membukukan pendapatan sebesar Rp2,3 triliun, tumbuh 16,6 persen dibandingkan triwulan I 2020 yakni Rp1,91 triliun. Segmen ini berkontribusi sebesar 64 persen atas pendapatan konsolidasi CSAP.

Segmen ritel modern (bahan bangunan, home improvement & home furnishing) yang bersumber dari jejaring ritel modern Mitra10 dan Atria membukukan pendapatan sebesar Rp1,3 triliun, tumbuh 6,4 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu pada periode yang sama yakni Rp1,2 triliun. Segmen ini berkontribusi sebesar 36 persen terhadap pendapatan konsolidasi perseroan. 

"Segmen modern retail memiliki ruang yang luas untuk tumbuh lebih besar melihat jumlah penduduk Indonesia dan coverage area-nya yang sangat luas, dan memberikan potensi kontribusi margin keuntungan yang lebih besar ketimbang segmen distribusi," jelas Idrus.

Saat ini CSAP memiliki 42 Cabang Distribusi Bahan Bangunan di 40 kota besar, 4 cabang distribusi Kimia, 38 area distribusi consumer goods (FMCG), 38 gerai Mitra10 Ritel Modern Bahan Bangunan & Home Improvement, serta 12 gerai Atria Ritel Modern Home Furnishing di kota-kota besar di Indonesia. 

"Perseroan menilai pertumbuhan ini tidak lepas dari membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan berangsur pulihnya aktivitas masyarakat. Terlebih pemerintah sudah memulai program vaksinasi kepada masyarakat Indonesia," ungkap Idrus.

Selain faktor eksternal, secara internal pertumbuhan tersebut tidak lepas dari konsistensi manajemen untuk terus melakukan ekspansi dan beradaptasi terhadap situasi dan kondisi terkini sebagai bagian dari mitigasi risiko. 

Pada tiga bulan pertama 2021, Beban pokok penjualan tercatat Rp2,77 triliun, dibandingkan tiga bulan pertama 2020 Rp2,47 triliun atau tumbuh 12,16 persen. Sehingga laba bruto tercatat Rp579,72 miliar, tumbuh 16,34 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu yakni Rp498,14 miliar. 

Kemudian, akun beban lainnya pada triwulan I 2021 tercatat Rp2,82 miliar lebih rendah 65 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu Rp8,18 miliar. Sedangkan akun pendapatan lainnya berhasil tumbuh 21,38 persen menjadi Rp36,39 miliar pada akhir Maret 2021 lalu, di mana tahun lalu tercatat Rp29,83 miliar.

Alhasil, laba sebelum pajak pada triwulan pertama 2021 tercatat Rp91,72 miliar, tumbuh signifikan 222,83 persen dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2020 senilai Rp28,41 miliar.

Menguatnya pendapatan dan kontrol atas beban tersebut membuat laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan ke entitas induk melonjak 195 persen menjadi Rp63,8 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp21,6 miliar.

Terkait target pengembangan jaringan Mitra10, perseroan menargetkan untuk memiliki 50 gerai di tahun 2022-23. Dengan demikian pada akhir tahun 2021 mendatang, Mitra10 akan memiliki 42 jaringan toko di seluruh Indonesia. Adapun 8 toko baru akan dirampungkan pada tahun-tahun selanjutnya yang sempat tertunda karena isu pandemi.

Untuk mendukung rencana tersebut, CSAP pada tahun 2021 telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp500 miliar di mana 80 persen dari capex dialokasikan untuk membiayai ekspansi ritel modern Mitra10 dan Atria.