JAKARTA – PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo) melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2021 dengan perolehan laba bersih Rp172 Miliar. Bukuan tersebut berbanding terbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan catatan rugi bersih Rp605,61 miliar.
Presiden Direktur Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan kondisi pandemi memang membawa tantangan tersendiri dalam beraktivitas bisnis. Meski demikian, perseroan mampu mengambil peluang bagus dari kondisi sulit yang terjadi saat ini.
“Momentum pertumbuhan kami terus terbangun yang tercermin dari catatan laba bersih. Ini akan menjadi patokan baru untuk kinerja keuangan kami selanjutnya,” kata dia seperti yang dikutip pada Jumat, 21 Mei.
Ahmad menambahkan, pihaknya menjalankan strategi khusus guna menyediakan produk yang sederhana dan relevan, serta didukung oleh upaya mempertahankan keunggulan jaringan. Menurut dia, siasat tersebut telah mendorong akselerasi posisi Indosat Ooredoo dalam pangsa pasar seluler dan rebound yang kuat dalam bisnis perusahaan.
“Saya ingin berterima kasih kepada pelanggan setia dan semua pemangku kepentingan kami atas dukungannya selama ini. Perusahaan akan terus berkomitmen untuk memastikan konektivitas serta ketersediaan produk dan layanan digital yang dibutuhkan masyarakat di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Hasil moncer emiten dengan kode saham ISAT itu dalam tiga bulan pertama tahun ini ditopang oleh pendapatan usaha yang naik 12,6 persen year-on-year (y-o-y) menjadi Rp7,3 triliun.
Secara terperinci, pendapatan seluler meningkat sebesar 12,5 persen y-o-y menjadi Rp6 triliun. Bisnis enterprise juga disebutkan kembali pulih pada kuartal pertama 2021 dengan pertumbuhan 17,1 persen y-o-y menjadi Rp1,3 triliun.
BACA JUGA:
Lalu, penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) melesat 42,5 persen y-o-y mencapai Rp3,4 triliun.
Berdasarkan informasi yang dilansir oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), ISAT saat ini dikuasai oleh konglomerasi asal Qatar bernama Ooredoo Asia Pte. Ltd., yang menggenggam saham perseroan sebanyak 65 persen.
Porsi tersebut jauh lebih besar dari yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia dengan 14,29 persen. Sementara sisanya merupakan saham masyarakat dengan persentase kepemilikan di bawah 5 persen.
Indosat Ooredoo sendiri mengklaim punya 60 juta pelanggan setia yang pada kuartal pertama tahun ini tumbuh 7 persen y-o-y. Selain itu, operator seluler itu menyebut pula jika sukses mendapatkan pendapatan sekitar Rp32.000 dari setiap pelanggan yang menggunakan layanan jaringan perusahaan.