Ketua Kadin Rosan Roeslani Kaget 7.000 UMKM Daftar Vaksin, Erick Thohir: Mereka Tulang Punggung Ekonomi Indonesia
Ketua Kadin, Rosan P. Roeslani. (Foto: Tangkap Layar webinar Kadin Indonesia sosialisasi Sentra Vaksinasi Gotong Royong)

Bagikan:

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Rumah Sakit Siloam sentra vaksinasi gotong royong untuk vaksin COVID-19. Sentra vaksinasi ini akan memprioritaskan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah mendaftar.

Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan minat pelaku UMKM sangat tinggi untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong ini. Kata dia, tingginya minat tersebut terlihat dari jumlah UMKM yang mendaftar.

Lebih lanjut, Rosan mengatakan hingga saat ini UMKM mendaftar dan kurang lebih sudah mencapai 7.000 dari 22.700 perusahaan yang tercatat di Kadin Indonesia.

"Kami cukup surprise di awal, dari UMKM pun memiliki registrasi ke kita, dan pegawainya hanya 3, 5, 10, 15 ada yang 20 dan mereka menanyakan ke kita apakah UMKM boleh ikut, kita sampaikan selama itu berbadan hukum Indonesia mereka boleh mendaftar," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 18 Mei.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku senang karena program vaksinasi gotong royong sangat memprioritaskan UMKM. Kata Erick, sektor ini sangat penting sebab UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia.

"Saya rasa UMKM adalah tulang punggung yang sangat penting buat negara Republik Indonesia. Tidak mungkin negara kita tidak melibatkan UMKM dalam penegakkan dari keseimbangan daripada ekonomi untuk berkelanjutan," tuturnya.

Vaksinasi untuk sektor UMKM ini mendorong optimisme pemerintah bahwa ekonomi Tanah Air akan bergeliat kembali. Erick meyakini bahwa perekonomian nasional akan kembali normal di tahun 2022.

"Tentu kita berharap dengan adanya sustainability dari UMKM ini bisa kembali menormalkan daripada kegiatan ekonomi secara bertahap. Kita optimis di tahun depan ekonomi kita akan kembali normal," katanya.

Kata Erick, meski kondisi ekonomi sudah mulai normal kembali, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.

"Walaupun tentu kita mesti sepakat, keadaan yang kita alami ini tentu pascapandemi tetap seperti ini. Prokes harus berjalan dengan baik, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," ucapnya.