JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali terkoreksi, setelah kemarin ditutup melemah 0,86 persen ke level 5.964.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan sejauh ini secara teknikal, indikator MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif, sedangkan Stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral. IHSG memiliki rentang support-resistance di level 5.940-6.027.
"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga indeks berpeluang menuju level support," ujar Nafan dalam risetnya, dikutip Selasa 27 April.
Dengan demikian, kata dia, perkiraan terjadinya pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham BBTN, BWPT, EXCL, IMAS, ICBP dan INDF. Tiga emiten terakhir adalah perusahaan yang dikendalikan oleh konglomerat Anthony Salim.
Proyeksi senada disampaikan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan kembali tertekan.
Secara teknikal, menurut Lanjar, kemarin laju IHSG gagal mengkonfirmasi pola rebound, setelah terlihat pulled back Moving Average 5-Day (MA5) dan MA20, serta mengalami breakout support level.
Dia menyebutkan, saat ini indikator Stochastic memasuki area jenuh jual, dengan pergerakan MACD yang negatif meski berada pada kondisi undervalue.
"Sehingga, IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan, dengan support-resistance di level 5.926-5.991," ujar Lanjar.
Nah, di tengah potensi pelemahan lanjutan IHSG pada perdagangan hari ini, Lanjar menyodorkan sejumlah saham yang bisa dimainkan pelaku pasar, yakni ADHI, ADRO, ANTM, INCO, PTPP, SCMA, SRIL, UNVR, WIKA, WSKT, WTON, dan HRUM alias Harum Energy perusahaan tambang batu bara milik taipan Kiki Barki.