Bagikan:

JAKARTA - Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dipangkas dari Rp110,95 triliun sehingga tersisa Rp29,57 triliun.

Menteri PU Dody Hanggodo enggan ambil pusing atas pemotongan anggaran tersebut.

"Kalau saya itu dari awal APBN itu saya anggap sebagai penugasan. Jadi, kalau saya dikasih berapapun saya oke saja. Yang penting satu gaji enggak masalah, gitu. Kan, teman-teman yang honorer segala macam enggak masalah, teman-teman OP enggak masalah. Selama ini sudah oke yang lain-lain saya pikir, ya, sudah lah," ujar Dody kepada wartawan di kantornya, Jumat, 21 Februari.

Dody mengklaim, bakal bekerja semaksimal mungkin dalam melaksanakan banyak proyek di kementerian yang dipimpinnya.

Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat yang menilainya.

"Kan, Pak Presiden ini bukan juga orang yang enggak mau tahu. Kan, begitu saya sudah bangun-bangun sesuatu dan itu memang manfaatnya maksimal untuk masyarakat, kami tinggal menginfokan 'Pak saya sudah bangun ini'. Bapak tugaskan saya lebih saya enggak sanggup Pak. Karena memang pendanaannya kurang itu, sih," tutur Dody.

"Jadi, Insyaallah, sih, urusan pendanaan kalau bagi saya pribadi sebagai Menteri PU tidak pernah menjadi masalah," sambungnya.

Menurut Dody, fokus penugasan di Kementerian PU untuk tahun ini masih satu, yakni ketahanan pangan serta swasembada pangan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

"Karena Pak Presiden benar-benar khawatir kalau kemudian terjadi perang besar dan kami masih harus impor beras. Itu bahaya sekali. Benar-benar beliau kejar, tapi kan saya cuman supporting unit. Jadi yang pengampunya, kan, Menteri Pertanian makanya Menteri Pertanian hampir tiap hari meeting sama Pak Presiden. Ditanya progres, saya supporting unitnya saja," pungkasnya.