Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo buka suara soal viral 18.000 pegawai dirumahkan.

Kabar tersebut viral di media sosial usai anggaran Kementerian PU dipangkas hingga Rp81,38 triliun.

Dody pun membantah jika kementerian yang dipimpinnya merumahkan pegawai.

Dia mengatakan, yang terjadi sebenarnya adalah proses pembaruan kontrak.

"Habis kontrak. Next kontraknya belum, kami belum bisa next kontrak karena, kan, anggarannya masih ditinjau ulang," ujar Dody kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Februari.

Menurut Dody, pihaknya belum bisa memperbarui kontrak karena sebagian anggaran masih masih diblokir Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Hal itu dilakukan karena adanya efisiensi anggaran

Dia bilang, pembaruan kontrak baru bisa dilakukan setelah pemblokiran selesai.

Akan tetapi, Dody tak memberi tahu kapan pemblokiran akan dibuka.

"Harapannya mudah-mudahan dalam waktu secepat-cepatnya segera dibuka dan juga langsung penutupan," ucapnya.

Sebelumnya, viral kabar 18.000 orang pegawai Kementerian PU dirumahkan.

Kabar itu tersebar di TikTok dan X. Sebuah potongan gambar memperlihatkan sekelompok orang berseragam putih berkumpul di parkiran mobil. Ada yang berpelukan sambil menangis.

"PU kena efisiensi Rp81T, bisa bikin 18.000 orang dirumahkan. Gajelas banget cok, kata gua sih pada kompak mogok aja rame²," tulis akun @raf*** di X seperti dikutip pada Rabu, 12 Februari.