Bagikan:

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto meminta Petronas untuk mempercepat on stream Lapangan Hidayah di Blok North Madura II yang semula ditetapkan pada kuartal I 2027 menjadi 31 Desember 2026.

"Kami berupaya agar tanggal 31 Desember tahun depan sudah onstream. Untuk merayakan tahun baru,” ujar Djoko dalam sambutannya pada FID Engagement for the Hidayah Development Project di Jakarta, Kamis, 9 Januari.

Djoko menjelaskan, salah satu strategi yang akan dilakukan oleh SKK Migas untuk mencapai target tersebut adalah dengan menyederhanakan sejumlah proses perizinan, amdal dan proses tender.

“Proses tender itu jangan terlalu lama begitu, ya, negosiasinya,” imbuh Djoko.

Djoko menjelaskan proses negosiasi biasanya berlangsung dengan lama, sebab terjadi negosiasi berulang-ulang saat tender dengan badan usaha. Hal ini menyebabkan proses onstream bisa semakin lama.

“Ketika badan usaha itu menawarkan yang tinggi, maka harus negosiasi. Nah, kadang-kadang negosiasi ini perlu waktu yang lama,” ucapnya.

Lebih jauh Djoko mengatakan, Lapangan Hidayah yang dikelola oleh Petronas ini sudah memiliki owner estimate sehingga proses negosiasi tidak berlangsung dengan lama.

Adapun nilai investasi proyek tersebut mencapai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp56,78 triliun (kurs Rp16.223).

Untuk informasi, Lapangan Hidayah berada sejauh 7 km di utara Pulau Madura, ditemukan melalui pengeboran sumur Hidayah-1 pada 7 Januari 2021.