Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebut bahwa anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa tembus Rp420 triliun. Anggaran itu untuk memenuhi bahan baku dari program tersebut.

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan bahwa proyeksi tingginya anggaran tersebut karena kebutuhan pangan juga mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya program tersebut.

“Sekarang Rp71 triliun, sampai Juni. Tetapi Prof Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional) sedang berusaha kalau ditambah Rp140 triliun, maka seluruh anak akan mendapatkan makan, maka (total) Rp210 triliun,” tutur Zulhas dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, dilansir dari YouTube Kominfo MMC, Selasa, 7 Januari.

“Tetapi kalau full Januari sampai Desember kira-kira lebih dari Rp420 triliun-an lebih,” sambungnya.

Zulhas mengatakan jika Indonesia tidak segera meningkatkan produksi pangan, maka belanja bahan baku akan semakin tinggi. Menurut dia, dengan mencapai target swasembada pangan, pengeluaran anggaran pun dapat ditekan terutama untuk impor.

“Kalau sekarang kita enggak kerja keras, telur, beras, segala macam, ikan, mau berapa, impor kita berapa tahu enggak? Malu kita ini, sudah ketinggalan jauh dari Thailand, Vietnam. Setelah reformasi 28 tahun zaman Pak Soeharto, pertanian kita dibangun, tetapi tidak prioritas,” tuturnya.

Zulhas mengatakan ada berbagai kebijakan yang tengah digodok pemerintah untuk mencapai target swasembada pangan. Pertama, mempercepat pembangunan irigasi.

Lalu, sambung Zulhas, yang kedua adalah kebijakan penyuluh daerah. Sementara yang ketiga adalah pengadaan pupuk dan bibit.

“Ini pada akhrinya (untuk kebutuhan) Makan Bergizi Gratis. Ini perlu Pak Gubernur, Pak Bupati untuk terlibat. Jangan sampai anggaran begitu besar, tidak tepat,” tuturnya.

Sebagai informasi, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto telah resmi dimulai pada Senin, 6 Januari lalu. Namun, implementasinya secara bertahap di 26 provinsi terlebih dahulu.

Adapun target program MBG tahap awal ini menyasar 3 juta orang. Sementara, sasaran penerima MBG adalah balita, santi, siswa PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA, serta ibu hamil dan menyusui.