Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap pada tahun 2025 ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun depan.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK Aditya Jayaantara menyampaikan, terdapat sejumlah tantangan di 2025 seperti tren inflasi dan tren suku bunga bank sentral, ketegangan geopolitik yang belum mereda, serta kebijakan ekonomi proteksionis dari Amerika Serikat.

"Tantangan yang perlu kita antisipasi, mulai dari tren inflasi dan pertumbuhan PDB global, tren suku bunga bank sentral, dan tentunya tensi geopolitik yang masih berantem, dan kecenderungan arah kebijakan ekonomi dari Uncle Sam, yang menurut pendapat kami cenderung sedikit proteksionistis," jelasnya dalam konferensi pers peresmian penutupan perdagangan bursa efek Indonesia tahun 2024, Senin, 30 Desember.

Meskipun demikian, Aditya menyampaikan di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara, perekonomian nasional Indonesia masih menunjukkan kinerja yang positif dan relatif stabil.

Aditya menyampaikan, pada kuartal ketiga tahun 2024, pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 4,95 persen secara year on year (yoy).

"Alhamdulillah perekonomian nasional kita masih cukup positif dan cenderung stabil. Jadi kalau kita lihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal ke-3 tahun 2004, kita masih mencapai 4,95 persen (yoy)," jelasnya.

Di sisi lain, Aditya menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia dalam setahun terakhir menunjukkan resiliensi yang luar biasa, meskipun tantangan global terus berkembang di tahun 2024.

Selain itu, Aditya menyampaikan, Indonesia juga telah melewati momen penting yaitu dengan sukses menyelenggarakan pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan pemilhan kepala daerah, yang semuanya memberikan dampak positif bagi stabilitas pasar modal.

"Kita sudah melewati proses pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan pilkada yang kita dapat lalui dengan baik untuk menjaga pasar modal kita," tuturnya.