JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi anggaran untuk subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp333,6 triliun hingga November 2024.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan realisasi anggaran tersebut terdiri dari anggaran subsidi energi sebesar Rp157,2 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp176,4 triliun.
Suahasil menyampaikan subsidi tersebut terdiri dari alokasi untuk BBM, LPG 3 Kg dan listrik subsidi.
Adapun hingga November 2024, realisasi penggunaan subsidi energi untuk bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 15.105,6 juta kilo liter (KL) atau naik 1,1 persen dari periode sama tahun lalu.
Kemudian, subsidi energi untuk LPG 3 Kg realisasinya mencapai 6.858,2 juta kilo gram (Kg) atau tumbuh 1,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Terakhir, subsidi untuk listrik mencapai 41,5 juta pelanggan atau naik 4,4 persen dibandingkan dari periode sama pada tahun sebelumnya.
"Untuk pembayaran subsidi itu dilakukan secara rutin setiap bulan kepada badan usaha yang menyediakan energi bersubsidi, yaitu Pertamina dan PLN," ujar Suahasil dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu, 11 Desember.
BACA JUGA:
Suahasil menyampaikan pembayaran subsidi energi untuk kompensasi kuartal II sudah dibayar dan kompensasi kuartal III sedang dalam proses penelitian dan telahaan.
Selain subsidi energi, Suahasil menyampaikan realisasi subsidi nonenergi telah mencapai Rp87 triliun yang terdiri dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp269,5 triliun atau naik 17,8 persen dengan jumlah debitur KUR mencapai 4,7 juta orang atau tumbuh 14,7 persen.
Kemudian, realisasi subsidi untuk pupuk mencapai 6,6 juta ton atau naik 15,8 persen.