JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melaporkan telah membukukan laba bersih sebesar 2,66 miliar dolar AS atau setara dengan Rp42,1 triliun (asumsi kurs Rp15.833 per dolar AS) hingga 31 Oktober 2024.
Wakil Direktur Utama Wiko Migantoro mengatakan, capaian itu didukung pendapatan perusahaan yang hingga Oktober yang tercatt sebesar 62,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp989,5 triliun.
"Sampai dengan Oktober 2024 ini kita telah membukakan laba bersih 2,6 miliar dolar AS dengan revenue (pendapatan) 62,5 miliar dolar AS," ungkap Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa, 3 Desember.
Dengan raihan tersebut Wiko mengaku dirinya optimis pendapatan Pertamina di akhir tahun 2024 akan menyamai pendapatan Pertamina di tahun 2023.
"Kami optimis di akhir tahun kita bisa menyamai revenue tahun lalu," sambung Wiko.
Wiko merinci, pada tahun 2022, laba bersih Pertamina tercatat mencapai 3,81 miliar dollar AS dengan pendapatan sebesar 84,9 miliar dolar AS. Kemudian pada tahun 2023 laba bersih Pertamkna juga naik menjadi 4,4 miliar dolar AS meski pendapatan turun menjadi sebesar 75,8 miliar dollar AS.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan, penurunan pendapatan tahun 2023 disebabkan oleh pelemahan harga komoditas dunia. Kondisi melemahnya harga komoditas membuat kinerja di hulu atau upstream Pertamina pun menurun.
"Revenue menurun karena didominasi oleh turunnya harga komoditi dunia, sehingga kita bisa memaksimalkan posisi-posisi di downstream lebih profitable, tapi di hulu memang terkoreksi karena harga minyak dunia juga menurun," tandas Wiko.