Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melaporkan telah menyetor Rp304,7 triliun kepada negara pada tahun 2023.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro merinci, setoran tersebut terdiri dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dividen serta bonus tandatangan atau signature bonus.

"Selain menjaga ketahanan energi, secara konsisten kita bisa menyetor pajak di mana tahun 2023 kita finis memberikan pajak, dividen, PNBP, dan signature bonus sebesar Rp304,7 triliun dan menjadi Badan Usaha Milik Negara penyumbang pajak terbesar di negara kita," ujar Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang dikutip Rabu, 4 Desember.

Tak hanya menyetorkan sejumlah uang, lanjut Wiko, perusahaan migas pelat merah ini juga berhasil merealisasikan belanja produk dalam negeri dan menghasilkan Rp374 triliun sepanjang tahun 2023.

"Kalau kita estimasikan multiplier efeknya atas pembelanjaan barang domestik ini kita menghasilkan Rp1.900 triliun rupiah, di mana 4,1 juta pekerja terlibat di dalam kegiatan kita," beber Wiko.

Dari sisi keuangan, hingga Oktober 2024 Pertamina melaporkan telah membukukan laba bersih sebesar 2,66 miliar dolar AS atau setara dengan Rp42,1 triliun (asumsi kurs Rp15.833 per dolar AS) hingga 31 Oktober 2024.

Wiko bilang, capaian itu didukung pendapatan perusahaan yang hingga Oktober yang tercatt sebesar 62,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp989,5 triliun.

"Sampai dengan Oktober 2024 ini kita telah membukakan laba bersih 2,6 miliar dolar AS dengan revenue (pendapatan) 62,5 miliar dolar AS," terang Wiko.