JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak fluktuatif pada pekan ini dan bergerak pada rentang resistance 7.230, pivot 7.150, dan support 7.100.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya mengatakan, saham-saham teknologi, khususnya semiconductor producers menjadi mover indeks-indeks Wall Street di Jumat 29 November. Penguatan ini dipicu oleh paket kebijakan baru Pemerintah Joe Biden terkait pembatasan penjualan semiconductor ke China yang lebih longgar dari perkiraan.
“Bersamaan dengan penguatan tersebut S&P 500 catatkan kinerja bulanan terbaik di 2024,” tulis Phintraco Sekuritas.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas menyebut, IHSG melemah hingga 1 persen di perdagangan Jumat lalu seiring berlanjutnya net sell investor asing jelang efektifnya hasil review terbaru indeks MSCI. Tekanan eksternal berasal dari bullish trend di Wall Street yang mengindikasikan tingginya appetite pasar terhadap ekuitas di AS.
“Pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi salah satu faktor risiko utama yang dihadapi Indonesia. Salah satu pemicunya berasal dari pernyataan sejumlah petinggi bank sentral di Eropa yang memperingatkan potensi kondisi higher-for-longer suku bunga acuan di tahun 2025 seiring ekspektasi peningkatan intensitas trade wars,” tambah Phintraco Sekuritas.
Dari dalam negeri, Phintraco Sekuritas mengatakan, pasar mengkhawatirkan dampak yang lebih terbatas dari program sosial seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah anggaran per porsi ditekan ke Rp10.000 per pack dari Rp15.000 per pack. Kabar ini bersamaan dengan kabar bahwa rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen di 2025 akan ditunda.
BACA JUGA:
“Kondisi-kondisi tersebut diperkirakan memicu fluktuasi IHSG dikonsolidasi area 7.100-7.230 pada pekan ini. Saham-saham yang dapat dicermati meliputi EXCL, BFIN, ASSA, PNLF, TAPG, dan MAPI,” jelas Phintraco Sekuritas.
Secara teknikal, Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG sempat catat rebound lebih dari 1 persen ke 7.350 di awal perdagangan Jumat lalu. Sayangnya IHSG ditutup dengan membentuk pola inverted hammer pada level 7287,191.
“Pergerakan tersebut mengindikasikan bahwa IHSG belum mampu keluar dari tekanan jual. Nampaknya pasar domestik masih perlu waktu untuk mencerna/merespon sentimen-sentimen di atas,” kata Phintraco Sekuritas.
Phintraco Sekuritas menambahkan, saham-saham ini juga bisa jadi pilihan, yakni ADMR,INCO,SSIA, ICBP, PNLF, ARTO dan EMTK.