JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan melanjutkan divestasi Tol Pemalang–Batang pada 2025.
Ruas tol tersebut merupakan bagian dari Transjawa yang diklaim memiliki lalu lintas cukup baik.
Seperti diketahui, divestasi tol adalah proses dimana perusahaan pemilik atau pengelola jalan tol menjual sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya kepada pihak lain, seperti investor swasta, institusi keuangan atau badan usaha lain.
Sebelumnya, Waskita telah melepas ruas Kanci–Pejagan dan Pejagan–Pemalang kepada Indonesia Investment Authority (INA).
Perusahaan sedang proses negosiasi dengan beberapa investor untuk divestasi tersebut.
"Di 2025, kami rencanakan kelanjutan yang Pemalang–Batang. Trafiknya cukup bagus itu di Transjawa, kami yakini bisa selesai," ujar Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital Waskita Rudi Purnomo dalam Public Expose di Gedung Waskita Heritage, Jakarta, Selasa, 26 November.
Waskita Karya juga berencana untuk kembali mendivestasikan kepemilikan saham di ruas Tol Cimanggis–Cibitung (CCT) setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan yang masih berlangsung.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor jasa konstruksi itu telah mendivestasikan 55 persen sahamnya di PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada Januari 2022.
Setelah transaksi tersebut, struktur kepemilikan CCT terdiri dari SMI sebesar 55 persen, Waskita Toll Road (WTR) 35 persen dan pemegang saham lainnya sebesar 10 persen.
"Saat ini banyak sekali yang tertarik. Ini sedang kami siapin karena masih ada beberapa pekerjaan yang akan kami selesaikan," katanya.
WSKT juga berencana mendivestasikan Tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro) pada 2027.
Saat ini sedang dilanjutkan konstruksi ruas tol dari Probolinggo Timur hingga Besuki sepanjang 45 kilometer (km).
Rudi menuturkan, lalu lintas harian di ruas tol tersebut mencapai 26.000 kendaraan, sesuai dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Setelah tersambung dengan jaringan Transjawa di wilayah timur, volume lalu lintas diperkirakan meningkat hingga 35.000 kendaraan per hari.
"Untuk 2027, kami rencanakan melepas untuk ruas yang di Pasuruan–Probolinggo," ucap Rudi.
Tak sampai di situ, Rudi bilang, bahwa WSKT juga akan melanjutkan divestasi beberapa ruas tol setelah 2029, seiring dengan penyelesaian proses konstruksi yang masih berlangsung.
BACA JUGA:
Salah satunya adalah kelanjutan dari Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu).
"Becakayu itu masih ada kelanjutan hampir sekitar 12 kilometer sampai ke Tambun. Ini sedang tender, nanti akan ada proses konstruksi selama dua tahun," tuturnya.
Menurut Rudi, perusahaan berkomitmen untuk konsisten dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Master Restructuring Agreement (MRA) terkait divestasi aset-aset tersebut.
"Kami akan konsisten terhadap timing (waktu) yang sudah diberikan di dalam struktur MRA kami," pungkasnya.