JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto melaporkan, hingga 31 Oktober 2024, penerimaan negara dari sektor hulu migas telah mencapai 12,7 miliar dolar AS.
Angka ini, kata Djoko, hampir menyentuh target yang ditetapkan SKK Migas pada awal tahun 2024 yakni sebesar 12,9 miliar dolar AS
"Alhamdulillah ini yang paling membanggakan adalah penerimaan negara dari target 12,9 miliar dolar AS, kita Oktober sudah mencapai di angka 12,7 miliar dolar AS," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII di Jakarta, Senin, 18 November.
Ia memperkirakan, hingga akhir tahun, penerimaan sektor hulu migas dapat tembus 14 miliar dolar AS.
"Alhamdulillah kami memiliki outlook bahwa pada akhir tahun nanti penerimaan negara bahkan bisa menyentuh angka di atas 14 miliar dolar AS," sambung Djoko.
Lebih lanjut, Djoko menambahkan, dari sisi investasi, hingga 31 Oktober 2024telah mencapai 10,3 miliar dolar AS dari target investasi 2024 sebesar 17,7 miliar.
" Kami harapkan pada akhir tahun dapat mencapai angka 16 miliar dolar AS," imbuhnya.
BACA JUGA:
Meski mencatatkan capaian fantastis, Djoko menyebut tantangan terbesar yang dihadapi SKK Migas adalah lifting Migas yang masih di bawah target SKK Migas.
Namun, ia menekankan, SKK Migas bersama Kementerian ESDM telah merencanakan sejumlah strategi untuk menahan laju penurunan lifting serta mendongkrak capaian lifting dalam negeri.
"Bersama dengan Kementerian ESDM kami telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memperkecil kesenjangan antara target dan realisasi lifting," tandas Djoko.