Bagikan:

JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menyetujui untuk melakukan divestasi atas dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Adapun masing-masing PLTU berkapasitas 2x50 MW atau memiliki total kapasitas pembangkit sebesar 200 MW.

Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Juli Oktarina mengatakan, PLTU yang didivestasikan merupakan PLTU PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP). Adapun pembeli PLTU tersebut adalah PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA).

"Kita akan dapat 144,8 juta dolar AS dari divestasi," ujarnya saat ditemui usai RUPS di Jakarta, Kamis 14 November.

Dana segar yang diperoleh perseroan ini lebih tinggi dari nilai investasi awal Perseroan sebesar 87,4 juta dolar AS.

Juli bilang, dana dari hasil divestasi ini akan memberikan fleksibilitas finansial bagi TBS untuk berinvestasi lebih lanjut di sektor-sektor berkelanjutan, termasuk pengelolaan limbah, energi baru dan terbarukan, serta ekosistem kendaraan listrik.

"Lebih lanjut, aksi korporasi ini juga membantu Perseroan untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih bervariasi dan kompetitif, serta kesempatan investasi di sektor usaha keberlanjutan yang lebih besar," sambung dia.

Lebih lanjut Juli bilang, PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA) yang bertindak sebagai pembeli tidak memiliki afiliasi dengan Perseroan dalam proses akuisisi terhadap dua aset, yaitu PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), pengelola PLTU Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut) berkapasitas 2 x 50 MW di Desa Tanjung Karang, Gorontalo, dan PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL), pengelola PLTU Sulut 3 berkapasitas 2 x 50 MW di Desa Kema I, Sulawesi Utara. Untuk memastikan proses divestasi berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan, TBS bermitra dengan Jefferies dan Mandiri Sekuritas sebagai penasihat dalam transaksi ini.

“TBS akan memastikan transisi kepemilikan berjalan lancar dengan tetap memperhatikan aspirasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk PT PLN (Persero), pemerintah setempat, pembeli, pemberi pinjaman, karyawan, supplier, dan masyarakat di sekitar wilayah operasi kedua perusahaan tersebut. Kami berkomitmen untuk menjaga hubungan harmonis yang selama ini terjalin, serta memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan yang berlaku dan keberlanjutan operasional di dua PLTU ini,” tandas Juli.