Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna melaporkan, hingga kuartal III-2024 telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp52,3 miliar atau meningkat 40,2 persen dibandingkan Rp37,3 miliar, laba sepanjang periode yang sama tahun 2023.

Peningkatan laba bersih juga berkorelasi langsung dengan peningkatan Return-On-Asset (ROA) dan Return-On-Equity (ROE) yang hingga kuartal III-2024 tercatat di angka 0,51 persen dan 2,21 persen.

Bank Sampoerna juga mencatatkan penyaluran kredit pada kuartal III-2024 naik 9,2 persen menjadi Rp12,4 triliun dibandingkan dengan akhir periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,3 triliun.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, sektor UMKM merupakan bagian terpenting dan pendorong pertumbuhan kredit dalam periode 1 tahun terakhir.

"Per akhir September 2024, sebesar 63,2 persen pinjaman atau senilai Rp7,8 triliun secara langsung maupun tidak langsung diberikan kepada pelaku UMKM dan 36,8 persen sisanya atau sekitar Rp4,5 triliun kredit disalurkan kepada nasabah non-UMKM," ujarnya dalam keterangan kepada media, Rabu, 13 November.

Penyaluran pinjaman ke UMKM ini meningkat 14,6 persen dibandingkan penyaluran pinjaman ke UMKM pada satu tahun sebelumnya, jauh melampaui peningkatan pertumbuhan pinjaman UMKM di industri perbankan secara keseluruhan pada periode sama yang meningkat 5,0 persen.

"Pencapaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi dan pemanfaatan teknologi yang dilakukan Bank Sampoerna," imbuh dia.

Dari Rp7,8 triliun kredit ke UMKM sendiri, hampir 2/3 di antaranya atau sebesar Rp5,0 triliun disalurkan secara langsung oleh Bank Sahabat Sampoerna, sementara sisanya disalurkan ke UMKM lewat beberapa mitra strategis, baik koperasi, perusahaan financial technology, maupun peer- to-peer lending.

“Digitalisasi dan kolaborasi dengan pihak ketiga merupakan langkah strategis kami dalam merealisasikan komitmen Bank Sampoerna untuk membantu para pelaku UMKM. Dengan kedua strategi tersebut, kami terus mampu memperluas cakupan penyaluran kredit untuk UMKM hingga ke pelosok dan membantu perekonomian nasional,” lanjut Henky.

Di samping itu, hingga akhir September 2024, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Sampoerna tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 18,0 persen atau mencapai Rp14,6 triliun, dibandingkan dengan jumlah yang dihimpun satu tahun sebelumnya sekitar Rp12,4 triliun.

Pertumbuhan DPK ini juga tercatat melampaui pertumbuhan DPK industri perbankan yang pada periode sama bertumbuh 6,7 persen.