Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan permasalahan kemacetan yang terjadi di Bali harus bisa dicarikan solusi terbaik untuk menghadirkan kenyamanan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Saya hanya menyampaikan bahwa kita harus meyakinkan agar permasalahan kemacetan di Bali ini juga bisa dicarikan solusi dalam waktu dekat ini," ujar AHY dilansir ANTARA, Rabu, 13 November.

Dirinya sudah bertemu dan mendapatkan penjelasan dari Penjabat (Pj) Gubernur Bali terkait permasalahan kemacetan yang terjadi di Bali.

"Saya sudah berkunjung langsung dan mendapatkan penjelasan dari Pj Gubernur Bali termasuk jajarannya, yang intinya kami sedang mengurusi semuanya, opsi-opsinya apa saja," katanya.

Menurut AHY, Bali merupakan salah satu destinasi wisata berkelas dunia yang selalu dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun domestik.

"Karena memang Bali ini merupakan salah satu etalase yang kita tahu destinasi pariwisata bukan hanya unggulan, tetapi berkelas dunia. Jadi wisatawan mancanegara yang berdatangan tentunya kita harapkan tidak terganggu, termasuk juga tentunya wisatawan domestik ya dalam negeri sendiri," ujarnya.

Dia menambahkan, kemacetan ini perlu diatasi dalam rangka menghadirkan kenyamanan bagi wisatawan, sehingga pemerintah saat ini tengah mencari solusi yang terbaik.

"Karena (wisatawan) kalau terganggu, tidak nyaman karena kemacetan maupun kehilangan kenyamanan saat berada di Bali tersebut akan berdampak secara signifikan. Bukan hanya untuk Bali tetapi juga untuk destinasi pariwisata Indonesia lainnya. Jadi kami tengah mencari solusi yang terbaik," kata AHY.

Sebagai informasi, Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana I Putu Anom mengatakan bahwa tata kelola menjadi salah satu tantangan utama di sektor pariwisata yang harus segera dibenahi.

Menurut dia, banyak pemerintah kabupaten dan kota yang cenderung mengejar pendapatan dari pajak dengan mengeluarkan izin hotel dan restoran secara berlebihan, yang sering kali bertentangan dengan rencana tata ruang wilayah.

Akibat dari kebijakan tersebut, kawasan wisata seperti di Bali Selatan mengalami kepadatan yang parah sehingga menimbulkan kemacetan hingga Ubud di Bali Tengah.