Bagikan:

GORONTALO - Berbekal semangat mempererat tali silaturahmi antar karyawan PT Biomasa Jaya Abadi, PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL), ribuan karyawan beserta keluarga menggelar kegiatan Family Gathering yang didukung penuh oleh manajemen sebagai wujud kepedulian manajemen Perusahaan, sekaligus menegaskan pentingnya rasa kekeluargaan antar karyawan dan antar keluarga karyawan.

Dalam kesibukan tugas dan tanggung jawab yang diemban karyawan, diperlukan kegiatan di luar pekerjaan yang dapat menghilangkan kejenuhan dan mempererat tali kekeluargaan antar karyawan, kebersamaan yang menjadi cerminan tim besar yang solid dan tangguh.

Melalui kegiatan Family Gathering tersebut, ribuan karyawan beserta keluarga dari PT BJA, PT BTL dan PT IGL turut bersatu melawan berita bohong atau hoax yang disebarkan oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di lingkungan Perusahaan yang berpotensi merugikan masa depan masyarakat Pohuwato.

“Dalam beberapa bulan terakhir ini, kita banyak melihat, mendengar dan membaca berbagai informasi yang bersifat provokatif, yang mengaburkan fakta dan terus menerus disebarkan oleh sejumlah LSM yang diduga berafiliasi dengan kepentingan asing. Mereka menuduh dan menyebarkan informasi palsu tentang BJA Group, tempat kami mencari nafkah dan menjadi sumber penghidupan yang melindungi keluarga dari kemiskinan, sehingga anak-anak bisa menikmati masa depan yang lebih baik,” kata Eko Widarto A. Mudi, perwakilan Keluarga Besar Karyawan PT IGL, PT BTL, PT BJA saat membacakan deklarasi di acara Family Gathering Keluarga Besar PT BTL, PT BJA, PT IGL di Lapangan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu 3 November.

Eko mengungkapkan, Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA telah mengidentifikasi adanya upaya sistematis dari LSM luar daerah Gorontalo untuk membubarkan PT BJA Group dan membongkar perekonomian di Popayato yang sejak awal memang sudah rentan. Hal ini menjadi ancaman yang signifikan bagi masa depan, penghidupan, dan perjuangan masyarakat Pohuwato dalam memerangi kemiskinan dan kekerdilan. Akibat situasi yang tidak kondusif dan semakin gencarnya berita bohong (hoax) tentang BJA Group dari LSM luar Gorontalo, Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA menyampaikan tuntutan sebagai berikut:

1. Menuntut Pemerintah Provinsi Gorontalo, DPRD Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dan DPRD Pohuwato untuk memberikan perlindungan dan jaminan investasi kepada PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group agar nasib ribuan pekerja dan keluarganya terlindungi, serta masa depan masyarakat Pohuwato menjadi lebih baik.

2. Menuntut Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dan Aparat Penegak Hukum untuk menindak tegas para pelaku penyebaran berita bohong (hoax) yang telah mengaburkan fakta sebenarnya dan menyesatkan yang dapat merugikan kegiatan usaha PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group yang dapat mengancam kesejahteraan ribuan pekerja.

3. Mengecam dan menuntut kepada lembaga swadaya masyarakat seperti FWI, Trend Asia, Auriga Nusantara, dan LSM lain dari luar Gorontalo dan Pohuwato untuk menghentikan penyebaran berita bohong, fitnah, dan upaya memecah belah masyarakat Pohuwato yang bertujuan menghancurkan masa depan anak-anak di Pohuwato.

4. Menghimbau kepada tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, generasi muda, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dan tidak terprovokasi oleh berbagai berita bohong yang dibuat oleh pihak-pihak luar Gorontalo dan Pohuwato yang bertujuan untuk memecah belah, menghancurkan masa depan masyarakat, dan memiskinkan masyarakat Pohuwato dengan melakukan kampanye anti perusahaan biomassa di Pohuwato.

5. Mendukung PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group untuk menjalankan investasi dan usahanya di Pohuwato, Gorontalo, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan terus menciptakan lapangan pekerjaan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan stunting di wilayah Pohuwato dan Gorontalo.

Eko didampingi Dania Lorongasal yang juga merupakan perwakilan Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA mengatakan akan terus memantau penyebaran berita bohong (hoax) dan upaya adu domba yang dilakukan oleh LSM dari luar Gorontalo yang menjadikan Pohuwato dan Gorontalo sebagai ajang kampanye untuk mendapatkan dana asing.

“Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA akan menjadi garda terdepan untuk membela kepentingan perusahaan yang telah menjalankan usaha sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku demi kesejahteraan masyarakat Pohuwato dan terciptanya masa depan yang lebih baik. Ikrar Persatuan, Lawan Berita Bohong (Hoax) dan Kepentingan Asing yang berpotensi membahayakan perekonomian Pohuwato dan Gorontalo,” kata Eko.

Family Gathering

PT BTL, PT BJA, PT IGL menggelar Family Gathering bersama keluarga besar di Lapangan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Minggu pagi, 3 November 2024. Acara bertema 'Wujudkan Penanaman 11 Juta Pohon Gamal' ini dihadiri lebih dari 2.500 karyawan beserta keluarga dari ketiga perusahaan tersebut.

Selain karyawan beserta keluarga, acara ini juga dihadiri oleh jajaran manajemen dari ketiga Perusahaan. Hadir pula sebagai tamu undangan sejumlah tokoh masyarakat, 15 kepala desa binaan, Pemerintah Daerah Pohuwato dan Popayato, termasuk Camat, Kapolres Popayato dan Lemito, serta Danramil Popayato.

Acara ini juga melibatkan 60 pelaku UMKM yang berjualan di sepanjang jalan Trans Sulawesi, kawasan Serumpun Popayato. Seluruh peserta Family Gathering dapat mencicipi kuliner dari para pelaku UMKM tersebut dengan menukarkan voucer yang disediakan oleh perusahaan. Perseroan menggelontorkan dana sebesar Rp63 juta yang disalurkan kepada para pelaku UMKM.

Direktur PT BJA Burhanuddin mengatakan, Family Gathering ini digelar sebagai bentuk rasa syukur dan apresiasi Perseroan kepada karyawan dan keluarga BJA Group seiring dengan capaian penanaman pohon Gamal yang ke-11 juta. Penanaman tersebut dilaksanakan pada Jumat, 1 November 2024 di area kerja PT BTL.

“Kami bersyukur dan berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh karyawan, serta dukungan semua pihak, baik pemerintah daerah, tokoh masyarakat, maupun aparat keamanan, sehingga Perseroan dapat melangkah sejauh ini dan terus berkontribusi bagi masyarakat, lingkungan, dan tentunya negara,” kata Burhanuddin.

Pada tahun 2024, hingga Oktober, capaian BJA antara lain telah melakukan ekspor wood pellet sebanyak 14 kali dengan total nilai sekitar Rp335,58 miliar. Tenaga kerja di BJA bersama IGL dan BTL saat ini berjumlah 1.130 orang, dari jumlah tersebut, jumlah tenaga kerja lokal mencapai 76%, penyerapan tenaga kerja lokal terbesar di Kabupaten Pohuwato.

Hingga tahun 2024, berdasarkan data Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, BJA beserta mitranya telah memberikan kontribusi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp47,5 miliar. PNBP tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yakni 30 persen untuk pemerintah pusat, 30 persen untuk Provinsi Gorontalo, dan 40 persen untuk Kabupaten Pohuwato.

Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Utara pun memberikan penghargaan kepada PT BJA sebagai penyumbang devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Perusahaan tersebut menyumbang lebih dari 55% devisa ekspor dari provinsi ini.

“Sebagai perusahaan produsen wood pellet yang beroperasi di Pohuwato, Gorontalo, kami menjalankan usaha wood pellet ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk menjalankan ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan bekerja sama dengan Balai Karantina, Bea Cukai, dan instansi berwenang lainnya,” terang Burhanuddin.

Penjabat Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap investasi di Pohuwato. Hal ini sejalan dengan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendukung investasi yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat.

“Tidak dapat dipungkiri, dengan hadirnya IGL, BTL, dan BJA, pertumbuhan ekonomi di Pohuwato sangat luar biasa. Kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut alhamdulillah turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Suharsi dalam sambutannya.

Suharsi menambahkan, acara kumpul keluarga yang dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur atas penanaman pohon Gamal yang ke-11 juta ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar karyawan maupun dengan pemerintah daerah dan perusahaan. Apalagi, hampir 80% karyawan IGL BTL BJA merupakan warga Pohuwato.

“Semoga Gamal yang ditanam semakin berkembang dan perusahaan tetap memperhatikan karyawan agar kesejahteraannya semakin meningkat,” pungkas Suharsi.