JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai 20,8 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp1.590 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business Bank Mandiri.
"Capaian tersebut diikuti dengan kualitas aset yang terjaga dan semakin membaik, tercermin secara bank-only rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97 persen atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu, 30 Oktober.
Adapun hingga akhir September 2024 Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Adapun, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit segmen korporasi yang mencatat pertumbuhan 29,4 persen secara tahunan menjadi Rp581 triliun di akhir kuartal III 2024.
Darmawan menyampaikan pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga ikut didorong oleh segmen mikro produktif dan SME yang masing-masing tumbuh 13,04 persen dan 13,7 persen secara tahunan di akhir September 2024.
“Bank Mandiri konsisten memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan menyalurkan kredit ke sektor riil guna mendukung ekonomi masyarakat dan Perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Darmawan menyampaikan pihaknya juga mempertegas komitmennya terhadap ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang hingga September 2024 telah mencapai Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM.
Adapun dalam penyaluran KUR ini, Darmawan mengatakan Bank Mandiri juga memperkuat sektor produksi serta membangun sinergi bisnis dengan nasabah wholesale untuk mendorong kolaborasi yang lebih luas.
Ke depannya, Darmawan menyampaikan pihaknya akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan seperti Pertanian & Perkebunan, Telekomunikasi, Energi, Industri Makanan dan Minuman dan sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah.
“Melalui strategi penyaluran kredit yang mengutamakan sektor ekonomi kerakyatan, kami optimis target pertumbuhan kredit sesuai guidance pada kisaran 16 persen-18 persen YoY dapat tercapai pada akhir tahun 2024,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pada HUT Bank Mandiri ke-26 telah memperkenalkan inovasi terbaru di Livin’ by Mandiri. Antara lain, tampilan baru Livin’ serta kehadiran fitur Livin’ Loyalty untuk memudahkan nasabah mengumpulkan Livin’poin fitur investasi saham, seluruhnya tersedia di dalam satu aplikasi.
“Inovasi ini merupakan langkah kami untuk menjadikan Livin’ by Mandiri sebagai beyond superapp yang memungkinkan nasabah untuk merasakan pengalaman perbankan yang lebih mudah, cepat dan personal,” paparnya.
BACA JUGA:
Pada periode yang sama, Darmawan menyampaikan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola 943 juta transaksi tumbuh 20 persen secara tahunan hingga kuartal III 2024 dengan nilai transaksi menembus Rp16.000 triliun atau tumbuh 15 persen secara tahunan.
"Platform digital super lengkap ini dapat melayani berbagai kebutuhan transaksi di manapun dan kapanpun, untuk berbagai segmen pebisnis, mulai dari korporasi hingga SME dengan jumlah pengguna lebih dari 200 ribu per September 2024," ucapnya.
Darmawan juga mengatakan Kopra by Mandiri kini telah disempurnakan agar memberikan pengalaman yang jauh lebih baik kepada pengguna, dengan tetap berfokus pada tiga fungsi utamanya yakni Cash Management, Value Chain, dan Trade yang bisa diakses secara single sign-on.
“Sebagai bank yang memiliki core competence di wholesale bank dengan all-rounder unique ecosystem, Bank Mandiri juga memiliki fokus dalam pemenuhan kebutuhan perbankan bagi pelaku bisnis, khususnya segmen korporasi,” terangnya.