Bagikan:

JAKARTA - Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengatakan bahwa MIND ID membutuhkan pasokan energi setidaknya sebesar 5 GW dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Dikatakan Dilo, dengan kebutuhan energi primer sebesar 5 GW dalam 5 tahun ke depan, perseroan mengedepankan implementasi teknologi serta penerapan prinsip ekonomi sirkular, sehingga mampu mengelola emisi pada tingkat yang terkendali.

“Kami akan swadaya menyediakan energi primernya sebesar 5 gigawatt. Tentu ini adalah energi yang sangat besar, dan kami sangat peduli terhadap emisi yang akan dihasilkan. Kami konsisten menerapkan teknologi serta ekonomi sirkular yang baik agar mampu menjaga dan mengurangi emisi,” ujarnya dalam keterangan kepada media, Kamis, 24 Oktober.

Dilo menjelaskan, Grup MIND ID tengah berencana menerapkan carbon capture dengan membangun pembangkit berteknologi supercritical. Pembangkit ini akan mampu meningkatkan efisiensi dalam produksi energi dan rendah emisi.

Emisi karbon yang dihasilkan juga akan disimpan, bahkan bisa ditempatkan di laut untuk menjadi blue carbon sehingga mampu menghidupi banyak biota laut.

“Ekonomi sirkular berbasis teknologi inilah yang akan kami kedepankan ke depan. Ini adalah bentuk tanggung jawab sustainable mining yang akan kami tekankan,” katanya.

Dilo menekankan PT Bukit Asam Tbk. sebagai perusahaan energi kelas dunia akan didorong menjadi pemasok energi bagi pembangkit Grup MIND ID.

“Tentu kami akan meminta agar Bukit Asam menerapkan teknologi terbaik agar pemenuhan energi ini dapat dicapai dengan tetap memperhatikan tingkat emisi karbonnya,” tandas Dilo.