Bagikan:

JAKARTA - Holding Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengaku siap membeli menambah jatah 10 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan MIND ID memiliki kapasitas dari segi dana yang mencukupi untuk mengempit saham tambahan.

"Lihat perkembangan. Saya kalau disuruh beli, tambah kapasitasnya MIND ID ada aja (anggarannya), tinggal kita lihat ini kan transisi pemerintahan kebijakannya seperti apa," ujar Dilo yang dikutip Rabu, 16 Oktober.

Dilo mengatakan, tercukupinya dana tersebut tercermin dari raihan laba MIND ID pada tahun 2023 sebesar Rp27 triliun. Sementara, hingga September 2024, laba tahun berjalan telah mencapai Rp27 triliun. Apalagi MIND ID juga menargetkan akan membukukan laba Rp30 triliun hingga akhir tahun 2024.

"Ya kan bisa di lihat dari laba, MIND ID sama kemampuan, kita rasanya punya kapasitas (anggaran)," tambah Dilo.

Untuk informasi, sasa kontrak PTFI di Indonesia adalah 2020 hingga 2041 dan perpanjangan kontrak harus disepakati 10 tahun sebelum kontrak berakhir. Adapun syarat yang dikenakan pemerintah untuk memperpanjang kontrak adalah dengan mendirikan smelter.

Sebelumnya Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, sejatinya hingga saat ini pembahasan perpanjangan IUPK masih berlangsung antara PTFI dengan pemerintah, sementara pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir pada 20 Oktober mendatang.

"Masih dalam diskusi. Saya tidak tahu (dilanjutkan di pemerintahan selanjutnya). Tanya pemerintah saja!" ujarnya di Jakarta yang dikutip Rabu, 9 Oktober.

Meski demikian Tony berharap perpanjangan IUPK masih sesuai dengan peraturan yang berlaku, salah satunya disesuaikan dengan usia pertambangan dan jumlah cadangan yang ada.

"Pokoknya pemerintah yang sekarang atau pemerintah nanti, tetap," sambung Tony.