Bagikan:

JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID berencana untuk mengalokasikan investasi senilai 20 miliar hingga 30 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan.

Investasi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai tambah komoditas mineral melalui proyek hilirisasi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menyampaikan, investasi merupakan salah satu langkah yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi lebih agresif di masa depan.

MIND ID konsisten merealisasikan investasi proyek strategis agar mampu mengolah mineral menjadi produk bahan baku yang siap untuk mendukung industrialisasi dalam negeri khususnya baterai kendaraan listrik atau EV Battery.

“Investasi kita sampai dengan 5 tahun ke depan yang dari ekuitas MIND ID sendiri itu hampir sekitar 20 miliar dolar. Kami berharap akan ada yang penyertaan dari investor itu masuk ke Indonesia. Jadi mungkin bisa sampai 30 miliar dolar AS,” ujarnya, Jumat, 18 Oktober.

Dilo menyampaikan fokus investasi MIND ID tetap untuk pengembangan ekosistem EV battery, yang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong hilirisasi komoditas mineral.

Melalui investasi ini, Grup MIND ID juga berkomitmen untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.

"Terlebih, kita mengtahui bahwa sektor industry pengolahan ini telah mampu menyerap hampir 18 juta tenaga kerja atau sekitar 20 persen dari total lapangan pekerjaan di Indonesia, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan angka ini," tambah Dilo.

Dilo menekankam MIND ID terus membuka diri terhadap investasi dengan menjalin kerja sama strategis dengan mitra-mitra global. Harapannya, Grup MIND ID membantu pemerintah mempromosikan meningkatkan lebih banyak arus modal masuk ke Indonesia.

Adapun, investasi di sektor hulu mineral batubara (minerba) di Indonesia mampu memberi return investasi hingga 25 persen, dan menjadi 15 persen hingga 20 persen untuk segmen midstream dari sektor minerba. Di sektor hilir, return investasi juga tetap baik dengan kesempatan kapitasisasi pasar yang besar.

“Kita ingin investor itu masuk ke Indonesia. Investor tentu akan sangat tertarik untuk mengembangkan ekosistem hilirisasi di Indonesia. Jadi kami berharap invetasi di Indonesia akan semakin lebih baik,” katanya.

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menyampaikan berdasarkan studi, investasi hilirisasi yang dijalankan di daerah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi local dari 20 hingga 161 persen.

Oleh karena itu, dia berpendapat investasi di ekosistem hilirisasi ini perlu di aplikasikan di banyak daerah sehingga mampu memberikan multiplier effect ekonomi yang lebih besar di tingkat nasional.

“Memang secara ekonomi, investasi di hilirisasi ini, tidak bisa dipungkiri adalah dampaknya luar biasa, apalagi kalau kita lihat data-data di daerah, yang perlu dilakukan ke depan adalah bagaimana kalau suksestori ini di copy-paste di banyak daerah, di papua, kalimantan, dimanapun, barangkali impactnya ke nasional akan terasa,” pungkasnya.