Bagikan:

JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyatakan bahwa penurunan inflasi pada triwulan III-2024 terjadi akibat terkendalinya harga kelompok makanan minuman di wilayahnya.

"Inflasi di Provinsi Lampung pada triwulan III menurun dan terjaga dalam target sasaran. Secara tahunan inflasi di September menurun menjadi 2,16 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,84 persen. Sejalan dengan penurunan inflasi di seluruh kabupaten dan kota pencatat indeks harga konsumen," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Achmad P Subarkah dilansir ANTARA, Sabtu, 19 Oktober.

Dia mengatakan, penurunan inflasi pada triwulan III-2024 didukung oleh terkendalinya harga kelompok makanan dan minuman, terutama komoditas bawang merah dengan andil inflasi yang menurun sebesar 0,18 persen.

Kemudian, bawang putih menurun andil inflasi 0,08 persen, dan daging ayam ras menurun andil inflasi 0,07 persen akibat adanya normalisasi permintaan setelah periode hari besar keagamaan nasional.

"Di sisi lain berdasarkan disagregasinya ada 10 komoditas dengan andil terbesar terhadap inflasi triwulan III-2024 yang berasal dari barang dan jasa kepada kelompok inflasi inti, di antaranya adalah kopi bubuk dengan kenaikan andil inflasi 0,32 persen, akademi atau perguruan tinggi dengan peningkatan 0,27 persen, emas perhiasan kenaikan 0,20 persen, gula pasir 0,11 persen, dan kontrak rumah kenaikan andil inflasi sebesar 0,08 persen," katanya.

Dia melanjutkan, secara spasial inflasi kabupaten serta kota pencatat indeks harga konsumen menurun.

Penurunan tersebut yakni di Kabupaten Mesuji pada triwulan III indeks harga konsumen menjadi 2,84 dari triwulan II indeks harga konsumen sebesar 3,4.

Kemudian Kabupaten Lampung Timur indeks harga konsumen pada triwulan III tercatat 2,57 dari sebelumnya 4,06, Kota Metro indeks harga konsumen pada triwulan III sebesar 1,86 atau menurun dari triwulan sebelumnya sebesar 2,37, dan Kota Bandarlampung indeks harga konsumen sebesar 1,92 pada triwulan III 2024 menurun dari sebelumnya yang nilainya 2,25.

"Dan komitmen kami dalam mendukung stabilitas harga pangan di Provinsi Lampung dilakukan dengan menghadirkan toko inflasi untuk mendukung intensifikasi kegiatan operasi pasar dan ketersediaan pasokan komoditas makanan dengan harga terjangkau," tambahnya.

Selain itu, BI juga menyiapkan mobil transportasi pengendali inflasi (TOP) untuk mendukung perluasan jangkauan operasi pasar.